Jakarta, KOMPASSINDO.COM – Ketua Dewan Adat Bamus Betawi, Eki Pitung, melakukan pertemuan dengan Utusan Khusus Presiden bidang Politik dan Pertahanan, Jenderal (Purn.) Dudung Abdurachman. Dalam pertemuan yang berlangsung hangat tersebut, Eki Pitung menyampaikan harapannya agar pemerintah pusat lebih memperhatikan masyarakat Betawi, terutama dalam aspek politik dan pertahanan, setelah pemindahan Ibu Kota Negara (IKN) ke Kalimantan Timur.
Menurut Eki, sejak era kemerdekaan, masyarakat Betawi belum mendapatkan peran strategis dalam mengurus Jakarta, meskipun kota ini merupakan kampung halaman mereka sejak lama. “Sejak lama, masyarakat Betawi tidak diberikan posisi strategis dalam pengelolaan Jakarta. Padahal, kota ini adalah rumah bagi masyarakat Betawi,” ujar Eki Pitung.
Jenderal Dudung Abdurachman menerima Eki Pitung dengan tangan terbuka dan mengakui bahwa masyarakat Betawi, sebagai bagian inti dari Jakarta, belum mendapatkan perlakuan khusus sebagaimana daerah-daerah lain yang telah lama menikmati otonomi. Ia menyadari bahwa sudah seharusnya kaum Betawi memperoleh perhatian lebih dalam kebijakan pemerintahan ke depan.

Dalam pertemuan tersebut, Eki Pitung juga mengundang Jenderal Dudung untuk bersilaturahmi ke kantor Dewan Adat Bamus Betawi dalam waktu dekat guna mempererat komunikasi dan sinergi antara pemerintah dan masyarakat Betawi.
“Harapan saya, Pak Dudung bisa datang ke kantor Dewan Adat Bamus Betawi untuk berdiskusi lebih lanjut mengenai bagaimana pemerintah dapat lebih memperhatikan masyarakat Betawi, terutama pasca pemindahan ibu kota,” ujar Eki.
Dengan adanya pertemuan ini, Eki Pitung optimistis bahwa ke depan masyarakat Betawi dapat memperoleh perhatian lebih dari pemerintah pusat, baik dalam aspek politik maupun pertahanan. Sinergi antara Dewan Adat Bamus Betawi dan Utusan Khusus Presiden diharapkan bisa menjadi langkah awal dalam memperjuangkan hak-hak masyarakat Betawi di tanah kelahirannya sendiri.