KOMPASSINDO.COM, Jakarta, Roland, Business Development Director Automation Jaya Electric, kembali menegaskan komitmen perusahaan dalam menghadirkan solusi otomasi industri terintegrasi melalui tiga brand internasional yang mereka distribusikan: Balluff dari Jerman, Mitsubishi Electric dari Jepang, dan Fatek dari China. Hal tersebut disampaikan Rolland saat diwawancarai awak media pada hari pertama pameran Manufacturing Indonesia 2025 yang berlangsung pada 3–6 Desember 2025 di JIExpo Kemayoran, Jakarta, Rabu (3/12).
Roland menjelaskan bahwa Automation Jaya Electric bergerak sebagai general trading distributor sekaligus system integrator yang menyediakan berbagai kebutuhan automasi untuk beragam sektor manufaktur. Perusahaan ini memasok solusi untuk industri otomotif, tekstil, perbankan, packaging, hingga berbagai kategori manufaktur lainnya yang membutuhkan teknologi presisi dan efisiensi tinggi.
Menurut Roland, Balluff dari Jerman menjadi salah satu brand dengan rekam jejak panjang di industri manufaktur global. “Balluff sudah lebih dari 120 tahun di industri ini. Mereka memproduksi sensor, komponen otomasi, dan solusi kontrol yang presisi untuk mempermudah proses produksi,” ujarnya. Automation Jaya Electric menjadi authorized agent Balluff di Indonesia.
Selain itu, perusahaan juga membawa Fatek dari Taiwan yang dikenal sebagai penyedia controller dan perangkat penggerak yang digunakan hampir di seluruh lini manufaktur. Sementara Mitsubishi Electric dari Jepang menjadi salah satu tulang punggung otomasi industri global, terutama dalam bidang kontrol, robotik, dan solusi efisiensi produksi.
Roland menyampaikan bahwa keikutsertaan Automation Jaya Electric di pameran Manufacturing Indonesia 2025 dimaksudkan untuk menunjukkan pembaruan teknologi sekaligus mendukung kebutuhan industri yang tengah beradaptasi dengan kondisi global. Ia menambahkan bahwa masing-masing brand yang dibawa memiliki fokus pada peningkatan efektivitas, efisiensi, dan biaya produksi agar industri dapat tetap kompetitif.
“Semua produk pasti punya keunggulan masing-masing. Namun dari pengalaman kami, teknologi Balluff, Mitsubishi Electric, dan Fatek digunakan hampir di seluruh industri manufaktur karena presisi dan keandalannya dalam menganalisis objek maupun mengontrol proses produksi,” kata Roland.
Terkait kondisi industri saat ini, Roland mengungkapkan bahwa dunia manufaktur Indonesia sedang tidak berada dalam situasi terbaik. Banyak sektor mengalami penurunan produksi, termasuk otomotif, ban, hingga manufaktur umum. Kondisi tersebut membuat pelaku industri harus bekerja lebih keras untuk bertahan.
Ia pun menyampaikan harapan kepada pemerintah. “Kami berharap ada insentif dari Kementerian Perindustrian dan Kementerian Perdagangan untuk pelaku bisnis otomasi seperti kami. Kondisinya tidak mudah, dan industri nasional juga sedang turun. Pemerintah perlu mendukung acara-acara seperti pameran ini agar menjadi wadah memperkuat daya saing manufaktur Indonesia,” tegasnya.
Roland menambahkan bahwa penyelenggaraan pameran seperti Manufacturing Indonesia juga berdampak positif bagi ekonomi lokal. Para pekerja, penyelenggara, hingga layanan pendukung seluruhnya melibatkan tenaga kerja Indonesia sehingga memberikan multiplier effect yang besar.
Menutup wawancara, Roland menyampaikan apresiasi terhadap antusiasme pengunjung dan berharap kehadiran Automation Jaya Electric dapat memberikan nilai tambah bagi perkembangan teknologi manufaktur di Indonesia.
