JAKARTA, KOMPASSINDO.COM – Pada hari Jumat, 14 Februari 2025, Masyarakat Perikanan Nusantara (MPN) menggelar Pelantikan Pengurus MPN dan Seminar Series bertema “Hilirisasi Sektor Kelautan & Perikanan Dalam Mendukung Program Suksesnya Asta Cita” di Ruang Singosari, Hotel Grand Sahid Jakarta. Acara ini dihadiri oleh berbagai tokoh penting, termasuk Titiek Soeharto (Ketua Komisi IV DPR), Rahmat Pribadi (Direktur Pupuk Indonesia), Dr. Ir. Herman Khaeron M.Si. (Ketua Umum MPN), Todotua Pasaribu (Wakil Menteri Investasi dan Hilirisasi), dan Sigit Muhartono (Direktur Utama Perikanan Indonesia).
Dalam wawancara eksklusif dengan awak media, Sigit Muhartono, yang juga menjabat sebagai Direktur Utama PT Perikanan Indonesia, mengungkapkan pentingnya hilirisasi sektor perikanan sebagai salah satu langkah strategis untuk meningkatkan nilai tambah produk perikanan Indonesia.
Sigit menyampaikan, “Kita perlu memperhatikan bahwa semakin ke hilir, semakin banyak nilai tambah yang dapat kita peroleh. Namun, tantangan utama kita adalah bagaimana agar produk perikanan Indonesia bisa mencapai pasar internasional dengan nilai yang lebih tinggi, bukan hanya mengandalkan ekspor mentah.”
Menurut Sigit, salah satu kendala yang dihadapi adalah infrastruktur logistik yang belum optimal, terutama dalam pengiriman barang antar wilayah di Indonesia, seperti dari Sorong ke Jakarta yang memakan biaya tinggi. Selain itu, pengolahan produk perikanan juga masih terkonsentrasi di Pulau Jawa, meskipun sebagian besar ikan ditangkap di luar Jawa.
“Untuk meningkatkan nilai tambah, kita harus memeratakan fasilitas pengolahan ikan di seluruh Indonesia. Saat ini, 50% fasilitas pengolahan ikan berada di Pulau Jawa, sementara 70% ikan yang ditangkap ada di luar Jawa. Hal ini menciptakan ketidakseimbangan yang harus segera diatasi,” jelas Sigit.
Lebih lanjut, Sigit menekankan pentingnya kolaborasi antara pemerintah dan sektor swasta untuk mewujudkan hilirisasi yang sukses. Menurutnya, seluruh pihak harus berperan aktif dalam memperbaiki ekosistem perikanan Indonesia, termasuk penguatan sektor logistik dan peningkatan fasilitas pengolahan.
“Potensi sektor perikanan Indonesia sangat besar, dengan volume pasar dunia yang mencapai ratusan miliar dolar. Namun, kita hanya menguasai sekitar 2% dari pasar tersebut. Untuk itu, kita membutuhkan sistem yang lebih baik, mulai dari pengolahan hingga distribusi,” ujarnya.
Sigit mengakhiri wawancaranya dengan optimisme, mengingat besarnya potensi perikanan Indonesia yang dapat memberikan manfaat ekonomi yang signifikan jika dikelola dengan baik dan didukung oleh kebijakan yang tepat dari pemerintah.
#AstaCita #HilirisasiPerikanan #PerikananIndonesia