JAKARTA, KOMPASSINDO.COM, 14 Agustus 2025, Brigade Pangan Nasional Kementerian Pertanian (Kementan) RI resmi menjalin kerja sama dengan Dataswyft. Penandatanganan nota kesepahaman atau Memorandum of Understanding (MoU) dilakukan di Gedung D Kompleks Kementerian Pertanian, Ragunan, Jakarta, Kamis (14/8/2025). MoU tersebut dilakukan sebagai upaya untuk mengembangkan ekosistem data pintar bagi program Brigade Pangan Nasional.

Ketua Brigade Pangan Nasional, Ichi Indrawan mengatakan melalui kerja sama ini maka data terkait komoditas pertanian, luas lahan dapat diperoleh secara lebih spesifik. “Ini adalah teknologi agrikultur yang sangat kita butuhkan sekarang untuk memantau, mengawasi, dan mengelola alur kerja Brigade Pangan Nasional dalam mencapai program swasembada pangan Presiden Prabowo Subianto,” kata Ichi di Kementerian Pertanian, Jakarta.
Dikatakan juga bahwa kolaborasi ini bertujuan untuk memberdayakan sektor pertanian Indonesia secara digital melalui ekosistem data pintar yang mendukung perluasan lahan, meningkatkan operasi lapangan, mengoptimalkan penggunaan sumber daya, dan memungkinkan pemantauan program yang lebih efektif. Melalui kemitraan ini program Brigade Pangan Nasional dapat memperkuat ketahanan pangan, dan memberdayakan petani melalui pemanfaatan data yang aman dan transparan.
Sementara itu CEO Dataswyft Irene Ng juga menyambut baik kerja sama tersebut. Melalui Dataswyft Wallet, Brigade Pangan dapat mengumpulkan, memiliki, menggunakan, dan berbagi data sesuai ketentuan mereka sendiri.
Ia menjelaskan dengan infrastruktur digital ini, petani dan komunitas pertanian dapat mengakses layanan pemerintah dan swasta yang disesuaikan, menerima dukungan personal, serta memberikan data terverifikasi untuk inisiatif nasional.
“Indonesia menunjukkan kepemimpinan yang berani dengan mengadopsi infrastruktur publik digital global lintas batas berbasis data pintar yang memungkinkan negara dan rakyatnya melompat ke generasi berikutnya dari ekonomi digital,” ujar Irene.
Dijelaskan bahwa kemitraan tersebut merupakan pembangunan ekosistem data pintar nasional untuk mendukung program Brigade Pangan Kementerian Pertanian. Langkah tersebut mencerminkan komitmen yang lebih luas terhadap transformasi digital dan inovasi inklusif di sektor pertanian Indonesia. Proyek percontohan akan dimulai di Sumatera Selatan. Anggaran yang dibutuhkan untuk membangun sistem 10 juta data petani diperkirakan sebesar USD 5 juta.
“Transformasi ekonomi pertanian Indonesia menjadi ekosistem data pintar akan memungkinkan transparansi yang lebih besar dalam praktik pertanian, sehingga memunculkan instrumen inovatif untuk pembiayaan pertanian. Hal ini sangat menarik bagi mitra permodalan dalam jaringan kami,” ujar Wakil Ketua Dewan Penasehat Brigade Pangan Nasional, Rusmin Lawin.
Untuk diketahui Dataswyft merupakan perusahaan jaringan terdistribusi yang menghadirkan pertukaran data yang aman, sesuai regulasi, dan saling terhubung antara individu, pelaku usaha, dan lembaga publik melalui teknologi canggih dan tata kelola yang kuat. Inti dari Jaringan Dataswyft adalah Dataswyft Wallet, perantara data yang tertanam di aplikasi dan situs web untuk memfasilitasi pengumpulan, penggunaan, dan berbagi data secara aman di seluruh sistem digital.