JAKARTA, KOMPASSINDO.COM, 12 Agustus 2025 – Dalam momentum bersejarah pengukuhan Pengurus Badan Pelindungan Lanjut Usia Indonesia (BP Lansia) periode 2025–2032 di Gedung Joang 45, Jakarta, salah satu sorotan utama datang dari sosok Imam Samudra, pencipta Mars BP Lansia.
Imam Samudra, mantan pejabat di Kementerian Lingkungan Hidup dan purnawirawan PNS, tetap enerjik dan aktif berkarya. Dalam wawancara khusus usai acara, ia mengungkapkan bahwa lagu mars tersebut lahir dari ide spontan yang muncul setelah rapat di sebuah kafe di Tomang.
“Karena sudah ada Badan Pelindungan Lansia Indonesia, saya pikir kok belum ada lagu mars-nya. Saat itu ide langsung muncul. Bahkan ketika mandi pun saya masih memikirkan liriknya hingga akhirnya tercipta lagu ini,” ungkap Imam sambil tersenyum.
Ia menjelaskan, penciptaan Mars BP Lansia adalah bentuk kontribusi moral untuk memperkuat semangat kebersamaan, mempertegas eksistensi organisasi, dan menjadi sarana sosialisasi kepada masyarakat luas.
Lebih lanjut, Imam menambahkan bahwa musik dalam bentuk dan genre apapun adalah bahasa universal yang mempersatukan manusia.
“Ini mungkin hanya sebutir pasir yang diijabah atau diurapi melalui Roh Kudus, yang merasuk seketika dan spontan di hati nurani saya di usia senja ini. Sebagaimana firman Allah dalam Alkitab yang mengatakan hendaklah kita menjadi garam dan terang dunia. Ada dalangnya, yaitu Tuhan Yang Maha Esa. Apapun yang terjadi, terjadilah — Kun Fayakun, whatever will be, will be, que sera sera,” ujarnya sambil tersenyum.”
Menanggapi perhatian pemerintah terhadap lansia, Imam Samudra menegaskan perlunya komitmen nyata.
“Kalau negara ini mau maju, orang-orang lansia harus diperhatikan. Kalau diabaikan, bangsa ini akan semakin tertinggal. Perhatian terhadap lansia adalah bagian dari penghargaan terhadap sejarah dan pengabdian mereka,” tegasnya.
Ia juga mengkritisi masalah yang menurutnya masih menghambat kemajuan bangsa, seperti korupsi, pemborosan anggaran, dan jual-beli jabatan.
“Kalau kita masih mengabaikan efisiensi dan membiarkan pemborosan, sulit bagi kita mencapai keadilan dan kemakmuran. Cita-cita Indonesia 2045 menjadi Indonesia Emas masih jauh jika melihat perkembangan sekarang,” pungkasnya.
Acara pengukuhan ini dihadiri oleh Ketua Umum BP Lansia Karmen Siregar, S.H., Sekretaris Jenderal Idris Palar, Wakil Sekretaris Jenderal Ir. Monang Rumapea, MBA, Wakil Ketua Umum Robinson Napitupulu, jajaran pengurus, serta tamu undangan dari berbagai kalangan pemerhati isu lansia. Mars BP Lansia sendiri dibawakan untuk pertama kalinya dalam forum resmi, menjadi simbol semangat dan komitmen lembaga ini dalam melindungi dan memberdayakan kaum lanjut usia di Indonesia.