JAKARTA, KOMPASSINDO.COM, 12 Agustus 2025 – Badan Pelindungan Lanjut Usia Indonesia (BP Lansia) resmi mengukuhkan Dewan Pengurus Pusat periode 2025–2032, dalam acara yang digelar di Gedung Joang 45, Jl. Menteng Raya No. 31, Jakarta Pusat. Momentum ini menjadi tonggak penting sejak berdirinya BP Lansia, yang diaktekan tgl 14 Februari 2024 di Sentul City Selatan, Bogor, sebagai respons atas meningkatnya kebutuhan perlindungan, pelayanan, dan pemberdayaan warga lanjut usia di Indonesia.
BP Lansia didirikan oleh empat tokoh nasional lintas latar belakang yang memiliki kepedulian tinggi terhadap kesejahteraan lansia, yaitu:
- Prof. Dr. Jimmy Haryanto, S.H., M.H., MBA., LL.M. – Unsur Pengusaha Swasta Nasional / Senior SOKSI
- Karmen Siregar – Tokoh Buruh Nasional / Senior SOKSI
- Idris Palar – Tokoh Pekerja / ILO Senior SOKSI
- Robinson Napitupulu – Politisi Senior SOKSI / Partai Golkar
Pendirian BP Lansia dilakukan secara resmi melalui akta notaris oleh Desy Suladtri, S.H., M.Kn., yang menjadi dasar legal formal organisasi.
Organisasi ini memiliki visi: “Sehat, Panjang Umur, Berguna, Bahagia, dan Bermakna”, yang menjadi landasan dalam setiap gerakan dan programnya.
Prosesi Pengukuhan yang Khidmat
Pengukuhan kepengurusan pusat BP Lansia periode 2025–2032 berlangsung khidmat dan dihadiri oleh Ketua Umum Karmen Siregar, S.H., Wakil Ketua Umum Robinson Napitupulu, Sekretaris Jenderal
Idris Palar, Wakil Sekretaris Jenderal Ir. Monang Rumapea, MBA, Ketua Dewan Kehormatan H. Utoyo Usman, para pendiri, jajaran pengurus, tokoh masyarakat, akademisi, praktisi, pengusaha, guru besar nasional, serta tamu undangan dari berbagai kalangan pemerhati isu lansia.
Acara diawali dengan menyanyikan lagu Indonesia Raya, dilanjutkan laporan Ketua Panitia Pengukuhan Robinson Napitupulu, pembacaan naskah pengukuhan oleh Wakil Sekjen Monang Rumapea, dan penandatanganan berita acara pengukuhan oleh H. Utoyo Usman bersama Karmen Siregar.


Penyerahan Surat Pengukuhan dan Bendera Pataka dari H. Utoyo Usman kepada Karmen Siregar menjadi simbol peneguhan amanah dan tanggung jawab kepengurusan. Acara semakin menguatkan rasa kebersamaan dengan diputarnya Mars BP Lansia ciptaan Imam Samudra.
Pesan dan Harapan dari Para Tokoh
Dalam sambutannya, Ketua Panitia Robinson Napitupulu menegaskan bahwa pengurus BP Lansia berasal dari berbagai latar belakang, sehingga mampu melahirkan strategi yang komprehensif untuk memperjuangkan hak dan kesejahteraan lansia di Indonesia.

“BP Lansia adalah mitra strategis pemerintah dalam melaksanakan amanah Undang-Undang Nomor 13 Tahun 1998 tentang Kesejahteraan Lanjut Usia dan Peraturan Presiden Nomor 88 Tahun 2021. Kami ingin memastikan setiap lansia hidup sehat, panjang umur, bahagia, dan bermakna,” ujar Robinson.

Ketua Dewan Kehormatan H. Utoyo Usman menyampaikan bahwa lansia adalah aset bangsa yang harus dilindungi, diberdayakan, dan dimuliakan.
“Usia lanjut bukan berarti lemah. Justru pengalaman hidup para lansia adalah rempah yang berharga bagi generasi penerus. Kepengurusan ini adalah teladan, pelindung, dan penggerak kebaikan sesuai amanah Tuhan dan konstitusi,” ucapnya.

Sementara Ketua Umum Karmen Siregar menegaskan fokus program BP Lansia pada empat bidang utama: perlindungan hukum, advokasi kebijakan pro-lansia, layanan kesehatan yang inklusif, dan pemberdayaan ekonomi yang berkelanjutan.
“Kami akan menghadirkan program yang berdampak langsung bagi para lansia, agar mereka tidak hanya dilindungi, tetapi juga tetap berguna, sehat, dan berdaya,” tegas Karmen.
Penutup dengan Nuansa Kebersamaan
Acara pengukuhan diakhiri dengan penampilan kolaborasi tim angklung Jakarta Barat dan Jakarta Selatan, yang menciptakan suasana hangat penuh kekeluargaan. Doa bersama menjadi penutup sekaligus penguat komitmen seluruh pengurus dan hadirin untuk mewujudkan cita-cita BP Lansia.

Dengan pengukuhan ini, BP Lansia menegaskan perannya sebagai garda terdepan dalam memperjuangkan hak-hak lansia, membangun kebijakan yang berpihak kepada mereka, dan mewujudkan visi besar: lansia Indonesia yang sehat, panjang umur, berguna, bahagia, dan bermakna.