JAKARTA, KOMPASSINDO.COM, Pameran furnitur berskala internasional, Indonesia International Furniture Expo (IFEX) 2025, resmi dibuka pada Kamis, 6 Maret 2025, di JIEXPO Kemayoran, Jakarta. Acara yang berlangsung hingga 9 Maret 2025 ini menjadi ajang bagi para pelaku industri furnitur untuk memamerkan produk unggulan mereka ke pasar domestik maupun global.

Salah satu peserta yang turut meramaikan IFEX 2025 adalah PT Batavia Cyclindo Industri dengan merek Batavia Living Furniture. Perusahaan manufaktur furnitur ini dikenal dengan produk outdoor furniture berkualitas tinggi. Dalam wawancara dengan media, Dennis Brata, Direktur Batavia Living Furniture, memaparkan visi serta strategi perusahaan dalam menghadapi persaingan industri yang semakin ketat.

33 Tahun Inovasi dalam Outdoor Furniture

PT Batavia Cyclindo Industri telah berdiri sejak 1992, menjadikannya salah satu pemain utama di industri furnitur outdoor. Berbasis di Tangerang, perusahaan ini fokus pada produksi dan inovasi furnitur eksterior yang dirancang tahan terhadap cuaca ekstrem dan paparan sinar matahari, khususnya untuk iklim tropis.

“Kami selalu berupaya menghadirkan produk dengan diferensiasi yang kuat. Semua furnitur yang kami produksi didesain agar tahan terhadap cuaca ekstrem dan sinar matahari, sesuai dengan kebutuhan pasar tropis,” ujar Dennis.

Setelah sempat vakum selama pandemi, Batavia kembali aktif berpartisipasi dalam IFEX sejak 2022 dan terus menghadirkan inovasi terbaru setiap tahunnya. Menurut Dennis, keikutsertaan dalam pameran ini sangat penting untuk menjaga eksistensi dan daya saing di industri yang semakin kompetitif, baik di tingkat nasional maupun internasional.

Strategi dan Inovasi di IFEX 2025

Pada IFEX 2025, Batavia Living Furniture menghadirkan produk dengan desain yang lebih modern namun tetap mempertahankan unsur kayu sebagai material utama.

“Indonesia dikenal dengan sumber daya kayunya yang berkualitas tinggi, terutama kayu jati. Ini adalah keunggulan yang tidak dimiliki oleh negara lain seperti China atau Vietnam. Selain itu, keterampilan kriya (handicraft skill) yang telah diwariskan secara turun-temurun juga menjadi nilai tambah yang membedakan furnitur Indonesia dari kompetitor,” jelas Dennis.

Mengusung konsep minimalis modern, Batavia mengombinasikan kayu jati dengan aluminium dan synthetic rattan. Pendekatan ini menjaga karakter alami kayu sekaligus memberikan tampilan yang lebih modern dan fleksibel, sesuai dengan tren pasar global.

“Kami ingin menunjukkan bahwa kayu tidak selalu identik dengan desain klasik. Dengan perpaduan material yang tepat, furnitur kayu bisa tetap terlihat elegan, modern, dan fungsional,” tambahnya.

Peluang Pasar Ekspor dan Tantangan Industri

Saat ini, Batavia Living Furniture telah mengekspor produknya ke berbagai negara, dengan pangsa pasar terbesar di Eropa dan Amerika Serikat. Dennis menilai bahwa kebijakan kenaikan tarif impor yang dikenakan Amerika Serikat terhadap produk China justru menjadi peluang bagi industri furnitur Indonesia.

“Kenaikan tarif ini membuat furnitur asal China menjadi kurang kompetitif, sehingga membuka peluang bagi produk Indonesia untuk menarik lebih banyak pembeli dari Amerika,” ujarnya.

Dennis juga menyoroti pentingnya dukungan pemerintah dalam meningkatkan daya saing industri furnitur nasional. Menurutnya, efisiensi dalam rantai produksi—mulai dari bahan baku hingga proses manufaktur—harus terus diperbaiki agar industri furnitur Indonesia bisa lebih kompetitif di pasar global.

“Selain kebijakan yang mendukung, transparansi dan efisiensi dalam proses produksi juga perlu ditingkatkan. Sikap pemerintah dalam mendukung industri ini harus lebih baik, bukan justru membebani pengusaha dengan birokrasi yang rumit atau pungutan yang tidak perlu. Sebaliknya, pemerintah seharusnya memfasilitasi agar industri bahan baku penunjang dapat berkembang, sehingga infrastruktur manufaktur menjadi lebih efisien dan lengkap,” tegasnya.

Dengan berbagai inovasi dan strategi yang diterapkan, Batavia Living Furniture optimistis dapat terus berkembang serta memperkuat posisinya di industri furnitur outdoor, baik di Indonesia maupun di pasar global.

By Admin

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *