JAKARTA, KOMPASSINDO.COM – Setelah melalui perjalanan panjang hampir dua tahun sejak Musyawarah Besar (Mubes) ke-VIII, akhirnya Badan Musyawarah (Bamus) Betawi resmi dikukuhkan. Prosesi pengukuhan pengurus Bamus Betawi periode 2023-2028, yang diketuai oleh Riano Ahmad, dilaksanakan pada Selasa, 25 Februari 2025, di salah satu hotel di Jakarta Pusat. Acara ini dipimpin langsung oleh Sekretaris Daerah Provinsi DKI Jakarta, Dr. KH. Marullah Matali, Lc., M.Ag.

Dalam sambutannya, Marullah menyampaikan pesan penuh semangat mengenai kondisi Betawi saat ini. Menurutnya, masyarakat Betawi sedang berada dalam masa kejayaannya.

“Betawi sekarang ini sedang cakep-cakepnya. Sedang bagus-bagusnya, sedang hebat-hebatnya,” ujar Marullah dengan penuh optimisme.

Lebih lanjut, ia menegaskan bahwa kekompakan masyarakat Betawi saat ini merupakan aset berharga yang harus dimanfaatkan sebaik mungkin.

“Sangat membanggakan, dan orang yang melihat harus gemetar melihat kaum Betawi. Karena anak Betawi lagi kompak-kompaknya,” tambahnya.

Marullah juga mengajak seluruh masyarakat Betawi untuk terus berkontribusi dalam membangun Jakarta. Ia menekankan bahwa momentum kebersamaan ini harus diarahkan pada hal-hal positif, seperti membangun kemitraan dan menjaga persatuan.

“Suasana yang seperti ini harus dimanfaatkan bagi anak Betawi untuk membangun kota Jakarta, membangun kebersamaan, membangun kemitraan, dan membangun hal-hal yang positif,” tegasnya.

Dengan penuh keyakinan, Marullah menuturkan bahwa keberkahan sedang menyertai masyarakat Betawi. Ia bahkan secara khusus menyoroti sosok Riano Ahmad sebagai pemimpin yang membawa keteduhan bagi Bamus Betawi.

“Saya yakin bahwa Allah sedang menaungi anak Betawi dengan naungan yang adem, sejuk. Lihat saja wajahnya Bang Riano pimpin Bamus Betawi—adem kelihatannya,” ujarnya sambil menunjuk Ketua Umum Bamus Betawi tersebut.

Namun, Marullah juga menegaskan bahwa keberagaman dalam masyarakat Betawi adalah hal yang wajar. Perbedaan bukanlah hambatan, melainkan bagian dari dinamika yang harus disikapi dengan bijak.

“Kalau mau dicari perbedaannya, saya dengan Bang Riano pasti ada perbedaan. Bahkan dengan semua yang ada di sini pasti ada perbedaannya,” ucapnya.

Ia menekankan bahwa yang terpenting bukanlah perbedaan, melainkan kesamaan visi untuk membangun komunitas dan menjaga tradisi Betawi tetap hidup di Jakarta.

“Yang paling penting bagi anak Betawi bukan soal bedanya, tapi tentang kesamaan kita semuanya untuk membangun kampungnya,” tandas Marullah.

Acara pengukuhan ini turut dihadiri oleh berbagai tokoh penting, termasuk H. Margani Mustar selaku Dewan Pakar Bamus Betawi, H. Abdul Goni selaku Ketua Umum FORKABI yang juga anggota Majelis Adat Bamus Betawi, serta H. Dedi Syukur sebagai anggota Majelis Adat Bamus Betawi. Kehadiran para tokoh ini semakin menegaskan bahwa kekompakan masyarakat Betawi tetap terjaga dan siap membawa perubahan positif bagi Jakarta.

Dengan semangat persatuan dan kebersamaan yang semakin kuat, pengukuhan Bamus Betawi ini menjadi simbol bahwa masyarakat Betawi siap untuk terus maju, menjaga budaya, dan berkontribusi dalam pembangunan ibu kota.

By Admin

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *