KOMPASSINDO.COM, Jakarta – Rio Kusumahadi, Managing Director PT VEGA Instruments Indonesia, menyampaikan optimisme dan strategi ekspansi pasar perusahaan saat diwawancarai awak media pada hari pertama pameran Manufacturing Indonesia 2025 yang berlangsung pada 3–6 Desember 2025 di JIExpo Kemayoran, Jakarta, Rabu (3/12).

Rio Kusumahadi menegaskan bahwa kehadiran VEGA Instruments Indonesia dalam pameran tahun ini bertujuan memperluas jangkauan pasar ke sektor industri di luar fokus utama mereka, khususnya pada bidang proses automation. Menurutnya, Manufacturing Indonesia 2025 menjadi momentum penting untuk menjaring pelanggan baru dari sektor-sektor yang tidak secara langsung terkait dengan proses industri, namun tetap membutuhkan teknologi sensor dan instrumen pengukuran.

Ia menjelaskan bahwa berbagai industri seperti otomotif, manufaktur umum, dan industri utilitas memiliki kebutuhan pembacaan level maupun tekanan untuk menunjang operasional mereka. Kebutuhan tersebut sangat relevan dengan solusi sensor yang ditawarkan VEGA. “Kami berusaha mempertemukan pengunjung dengan aplikasi-aplikasi instrumen yang berhubungan dengan kebutuhan utilitas mereka. Banyak industri manufaktur lainnya yang ternyata membutuhkan pemantauan level atau tekanan dalam sistem penyimpanan maupun fasilitas produksinya,” ujarnya.

Rio juga menyoroti potensi kebutuhan sensor pada industri elektronik, terutama dalam proses penyimpanan bahan baku. Ia menjelaskan bahwa bahan baku sering disimpan dalam tangki atau kontainer khusus yang harus dipantau secara kontinu untuk menjamin mutu dan efisiensi proses produksi. “Aplikasi-aplikasi inilah yang kami incar dari para pengunjung pameran. Tidak hanya dari pelanggan lama, tetapi juga peluang pasar baru yang selama ini belum tersentuh,” tambahnya.

Pada pameran tahun ini, VEGA tidak membawa teknologi khusus seperti yang biasa ditampilkan pada industri proses. Sebaliknya, perusahaan memilih menonjolkan lini general instrument yang masuk dalam kategori basic sensor. Rio menekankan bahwa sensor-sensor tersebut lebih mengutamakan fungsi operasional dan hasil pengukuran yang solid, dengan harga lebih kompetitif dan aplikasi yang lebih standar. “Instrumen yang kami bawa kali ini lebih ke strong basic instruments—sensor yang andal tanpa memerlukan kemampuan mekanik atau komunikasi proses yang kompleks. Lebih ramah dari sisi harga, namun tetap memenuhi kebutuhan industri,” jelasnya.

Terkait penyelenggaraan event, Rio memberikan apresiasi terhadap koordinasi dan penataan sektor industri yang semakin baik dari tahun ke tahun. Meski begitu, ia berharap ada peningkatan pada penataan jalur dan tata letak area pameran agar pengunjung lebih mudah menemukan hall atau sektor industri yang mereka cari. “Secara keseluruhan sudah bagus, hanya mungkin layout jalur bisa sedikit diperbaiki agar lebih terarah,” katanya.

Rio juga menitipkan pesan kepada pemerintah agar semakin memperhatikan kembali sektor manufaktur nasional. Menurutnya, industri manufaktur sudah lama menjadi tulang punggung pertumbuhan ekonomi Indonesia, namun dalam beberapa tahun terakhir muncul sejumlah kebijakan yang dinilai kurang mendorong investasi baru. Ia berharap pemerintah dapat mengeluarkan regulasi yang lebih menarik bagi investor, baik bagi perusahaan yang telah lama beroperasi maupun investor baru yang ingin masuk ke Indonesia. “Manufaktur kita ini penting bagi ekonomi nasional. Diperlukan kebijakan yang lebih mendukung agar investasi bisa kembali tumbuh,” ujarnya.

Melalui partisipasi di Manufacturing Indonesia 2025, VEGA Instruments Indonesia menargetkan perluasan jaringan pelanggan sekaligus memperkuat perannya sebagai penyedia solusi sensor dan instrumen pengukuran yang relevan bagi berbagai sektor industri. Rio optimistis bahwa peluang kolaborasi dan investasi baru dari pameran ini akan semakin mempercepat pertumbuhan pasar instrumen industri di tanah air.

By Admin

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *