KOMPASSINDO.COM, Jakarta – Ketua DPD Real Estate Indonesia (REI) Sumatera Selatan, Zewwy Salim, menegaskan komitmen organisasi dalam mendukung percepatan program pembangunan rumah nasional pada Welcome Dinner Rakernas REI 2025. Acara ini digelar pada 3–4 Desember 2025 dan dirangkai dengan Excellence Awards 2025, Fiabci Indonesia – REI (Goes to Fiabci World Prix d’Excellence Awards 2026), di Jakarta, Rabu (3/12) malam.
Rakernas REI 2025 mengangkat tema Propertinomic 2.0: Mengatasi Hambatan Percepatan Program Tiga Juta Rumah. Tema ini menjadi panduan strategis bagi seluruh anggota REI untuk mempercepat pembangunan hunian layak dan terjangkau di berbagai daerah, termasuk Sumatera Selatan.
Dalam wawancara dengan media, Zewwy Salim menjelaskan bahwa DPD REI Sumatera Selatan saat ini memiliki 380 perusahaan anggota dan pengurus aktif yang fokus mendorong realisasi program pembangunan rumah. Ia berharap jumlah ini dapat meningkat menjadi 500 perusahaan, sehingga dapat menjadi tulang punggung pembangunan properti di Sumatera Selatan.
Zewwy menyampaikan kebanggaannya karena DPD REI Sumsel berhasil meraih dua penghargaan sekaligus, yaitu penghargaan untuk realisasi KPR rumah subsidi tertinggi nomor dua se-Indonesia dan penghargaan atas pembangunan rumah terbaik. Menurutnya, pencapaian ini merupakan hasil kerja sama seluruh anggota dan pengurus yang konsisten mendampingi developer, khususnya generasi muda, agar menjadi pengembang profesional dan mampu bersinergi dengan pemerintah.
Ia menambahkan bahwa peran DPD REI Sumsel tidak hanya memotivasi pengembang di lapangan, tetapi juga membantu mengatasi kendala yang muncul baik dari sisi perbankan maupun regulasi. Sinergi dengan pemerintah dan jaringan perbankan menjadi kunci untuk memastikan program rumah subsidi dan pembangunan perumahan rakyat berjalan lancar. Penghargaan ini dianggap sebagai pengakuan terhadap kerja keras seluruh anggota REI Sumsel sekaligus motivasi untuk terus meningkatkan kualitas pembangunan properti di daerah.
Zewwy menekankan bahwa rapat DPD se-Indonesia yang akan digelar esok hari akan membahas isu-isu penting yang menghambat pembangunan, seperti perizinan, regulasi, dan akses perbankan. Tujuannya adalah mencari solusi bersama agar hambatan-hambatan tersebut dapat diminimalisir dan program pembangunan rumah dapat berjalan lebih cepat.
Ia menutup wawancara dengan optimisme bahwa keberhasilan REI Sumsel dalam meraih penghargaan dan memperkuat koordinasi dengan pemerintah serta perbankan akan menjadi teladan bagi DPD lain di seluruh Indonesia. Dengan dukungan 500 perusahaan pengembang yang diharapkan menjadi tulang punggung pembangunan di Sumatera Selatan, REI Sumsel berkomitmen untuk terus mendorong peningkatan kualitas pembangunan hunian, memberikan manfaat langsung bagi masyarakat, dan mempercepat pencapaian target program tiga juta rumah yang menjadi salah satu nawacita Presiden.
