KOMPASSINDO.COM, JAKARTA – Yayasan Forum Komunikasi Antar Media (FORKAM) kembali menegaskan komitmennya sebagai wadah sosial, kemanusiaan, dan kebersamaan melalui kegiatan silaturahmi antar anggota sekaligus santunan yatim piatu yang digelar di Jatinegara Food Station, Jakarta Timur, Sabtu (15/11) sore. Acara berlangsung khidmat dan penuh kehangatan, dihadiri jajaran pengurus, anggota, serta tokoh internal FORKAM.
Hadir dalam kegiatan tersebut Ketua Yayasan FORKAM Harry Amiruddin, Dewan Penasihat Baston Sibarani, Bendahara Yayasan Rahmalia, serta Sofian (Jek) selaku Sekretaris sekaligus bagian dari tim advokat Yayasan FORKAM. Rangkaian acara diawali dengan pembacaan doa dan dilanjutkan dengan penyerahan santunan oleh Ketua Umum didampingi Dewan Penasihat.
Kegiatan ini bukan sekadar ajang mempererat silaturahmi, namun juga menjadi momentum evaluasi kinerja organisasi agar FORKAM semakin solid, profesional, dan bermanfaat untuk masyarakat.
Ketua Yayasan FORKAM Harry Amiruddin dalam wawancara dengan awak media menegaskan bahwa kegiatan tersebut merupakan bagian dari konsolidasi internal, bukan perayaan ulang tahun atau acara seremonial lainnya. Ia menuturkan bahwa evaluasi diperlukan agar FORKAM dapat melahirkan program-program yang lebih matang dan berdampak.
“Ini bukan ulang tahun atau acara hura-hura. Ini evaluasi agar FORKAM ke depan lebih baik, lebih kompak, dan punya program yang jelas. Kita ingin dikenal sebagai organisasi profesional yang dipercaya oleh instansi maupun masyarakat,” ujar Harry.
Ia menambahkan bahwa seluruh gerak FORKAM berlandaskan pengabdian. Kegiatan santunan tidak menunggu momen tertentu, tetapi dilakukan kapan saja ketika rezeki memungkinkan.
“Santunan bukan hanya di bulan puasa. Ketika kita punya rezeki, kita berbagi. Itu kewajiban sebagai umat beragama. Kita tidak ada kepentingan pribadi. Yayasan ini bergerak di jalur sosial, kemanusiaan, dan keagamaan sesuai akta notaris,” tegasnya.
Harry mengungkapkan bahwa sejumlah capaian FORKAM sudah terealisasi sekitar 60 persen, termasuk penyelesaian beberapa kasus dan pendampingan masyarakat yang terkena musibah. Namun masih ada perkara yang membutuhkan proses panjang, seperti sengketa tanah yang saat ini dalam tahap mediasi.
Dewan Penasihat FORKAM Baston Sibarani dalam kesempatan yang sama menyoroti pentingnya menjaga kekompakan antar anggota. Ia mengapresiasi perjalanan FORKAM sejauh ini, terutama peran generasi muda yang dinilainya sangat aktif dan progresif.
“Pemuda-pemuda FORKAM ini bagus. Tapi kekompakan harus dijaga. Jangan sampai ada yang mudah diadu domba. Kita harus bangun FORKAM lebih besar ke depan. Banyak daerah seperti Sumatera, Jambi, dan Pekanbaru yang sudah meminta pembentukan FORKAM. Ini harus kita siapkan dengan solid,” jelas Baston.
Ia menekankan bahwa visi FORKAM harus tetap sejalan dengan semangat kerja dunia media yang profesional dan beretika. “Setiap anggota punya hak, visi, dan harapan. Kita semua punya cita-cita setinggi langit untuk FORKAM,” ujarnya.
Harry Amiruddin menambahkan bahwa perjalanan FORKAM sejak awal tidak mudah, penuh jatuh bangun. Namun komitmen pengabdian menjadi alasan yayasan ini terus bertahan.
“Kita jangan takut berjuang atau berkorban. Dari awal FORKAM berdiri, kita sudah jatuh bangun. Tapi semua untuk masyarakat, bukan untuk pribadi. Yayasan ini bukan tempat mencari keuntungan, tapi tempat kita bekerja untuk kemanusiaan,” tegas Harry.
Ia juga menyampaikan bahwa FORKAM akan terus memperluas jangkauan kegiatan sosial, termasuk memperbanyak santunan untuk anak yatim di berbagai wilayah. Saat ini, di Jakarta santunan mencapai lebih dari seratus anak, sementara di sejumlah daerah bisa mencapai dua ratus anak.
Untuk diketahui, jumlah anggota Yayasan FORKAM hingga saat ini mencapai kurang lebih 106 orang yang tersebar di berbagai kabupaten dan kota.
Acara ditutup dengan doa bersama dan ramah tamah, menandai komitmen FORKAM untuk terus hadir sebagai wadah kebersamaan, sosial, dan kemanusiaan yang membawa manfaat nyata bagi masyarakat luas.
