KOMPASSINDO.COM, ICE BSD CITY TANGERANG, Maulana Maqdum, Manager PT Lembur Hejo Indonesia dengan brandnya LEMBUR HEJO, dalam wawancara dengan awak media di booth-nya di pameran Indonesia Agriculture Technology Expo (Indogritech) 2025 yang berlangsung pada 6–9 November 2025 di Hall 10 ICE BSD City Tangerang, Minggu (9/11), memaparkan visi perusahaan dalam mendukung ketahanan pangan nasional melalui inovasi pertanian hidroponik modern.
Maqdum yang akrab disapa demikian menjelaskan bahwa Lembur Hejo merupakan perusahaan agribisnis yang fokus pada pengembangan teknologi hidroponik di Indonesia. “Kami hadir sebagai bagian dari solusi terhadap keterbatasan lahan pertanian di wilayah perkotaan. Melalui inovasi sistem hidroponik dan urban farming, kami ingin menunjukkan bahwa pertanian produktif tetap bisa dilakukan di tengah padatnya kota,” ujarnya.
Ia menambahkan bahwa keberadaan Lembur Hejo sejalan dengan program pemerintah dalam mewujudkan swasembada pangan nasional. “Program ketahanan pangan yang dicanangkan oleh Bapak Presiden menjadi inspirasi kami untuk ikut berkontribusi nyata. Dengan dukungan iptek, kami menampilkan berbagai media instalasi hidroponik yang bisa diterapkan di lingkungan urban, baik untuk skala rumah tangga maupun komersial,” kata Maqdum.
Sejak berdiri pada tahun 2019, Lembur Hejo telah mengembangkan berbagai sistem hidroponik dan aeroponik seperti model tower, NFT, serta sistem trapesium unggulan. Melalui teknologi ini, berbagai jenis tanaman sayuran daun dan buah seperti pakcoy, cabai, tomat, melon, dan semangka dapat dibudidayakan secara efisien, bersih, dan berkelanjutan.
“Untuk pasar hidroponik, kami menyasar segmen hotel, restoran, kafe, hingga supermarket. Produk kami memiliki keunggulan dari sisi kesegaran, kualitas, serta nilai gizi yang tinggi karena seluruh prosesnya dilakukan secara higienis tanpa pestisida,” terang Maqdum.
Selain menjual instalasi hidroponik, Lembur Hejo juga memberikan paket lengkap kepada konsumen. “Setiap pembelian instalasi sudah termasuk sarana produksi seperti benih, rockwool, media tanam, nutrisi, serta pelatihan intensif selama satu bulan. Kami juga menyediakan pendampingan dan konsultasi berkelanjutan agar pengguna mampu mengelola sistem pertanian hidroponik secara mandiri,” jelasnya.
Lebih lanjut, Maqdum berharap pemerintah dapat terus mendukung pengembangan pertanian modern di Indonesia. “Kami berharap hidroponik semakin dikenal oleh masyarakat luas, bukan hanya sebagai gaya hidup, tetapi juga sebagai solusi nyata bagi ketahanan pangan bangsa. Semoga semakin banyak petani-petani muda yang lahir dari sistem ini dan bersama-sama kita bisa mewujudkan kemandirian pangan di negeri sendiri,” tutupnya.
Kehadiran Lembur Hejo di ajang Indogritech 2025 menjadi bukti komitmen perusahaan dalam memperkenalkan teknologi pertanian berkelanjutan yang adaptif terhadap tantangan zaman. Melalui kolaborasi dengan berbagai pihak, termasuk akademisi dan pelaku usaha, Lembur Hejo optimistis mampu menjadi pionir dalam transformasi pertanian perkotaan Indonesia menuju masa depan yang hijau dan mandiri.
