KOMPASSINDO.COM, ICE BSD CITY, TANGERANG – Republik Uzbekistan kembali menunjukkan komitmennya dalam memperkuat hubungan pariwisata dan budaya dengan Indonesia melalui partisipasinya di ajang Halal Kulture 2025 – Market Indonesia, yang berlangsung pada 24–26 Oktober 2025 di ICE BSD City.
Dalam wawancara eksklusif dengan media, Begzod Murodullaev, Deputy Head Department of Domestic, Pilgrimage and Sustainable Tourism Development Tourism Committee of the Republic of Uzbekistan, mengungkapkan bahwa keikutsertaan Uzbekistan di acara ini bukanlah yang pertama kali. “Ini merupakan kali ketiga Uzbekistan berpartisipasi dalam kegiatan semacam ini di Indonesia. Kami melihat Indonesia sebagai pasar besar untuk wisata halal dan ramah Muslim. Indonesia adalah negara dengan populasi Muslim terbesar di dunia, sehingga sangat potensial untuk kerja sama pariwisata,” ujarnya.
Begzod menambahkan bahwa delegasi Uzbekistan kali ini datang dengan kekuatan penuh, terdiri dari sekitar 20 perwakilan yang mencakup unsur kementerian, daerah, dan pelaku budaya. Mereka tidak hanya mempromosikan potensi wisata halal, tetapi juga memperkenalkan kerajinan tangan dan kesenian tradisional Uzbekistan kepada masyarakat Indonesia. “Kami membawa tidak hanya promosi wisata, tetapi juga budaya seperti tari dan kerajinan khas Uzbekistan, agar masyarakat Indonesia dapat mengenal lebih dekat potensi dan kekayaan budaya kami,” jelasnya.
Terkait target keikutsertaan dalam Halal Kulture 2025, Begzod menekankan bahwa Uzbekistan ingin meningkatkan kesadaran masyarakat Indonesia tentang negaranya sebagai destinasi wisata halal unggulan di Asia Tengah. “Masih banyak masyarakat yang belum mengenal Uzbekistan secara mendalam, padahal kami memiliki banyak potensi wisata yang menarik, kuliner halal yang lezat, serta sejarah Islam yang kuat. Karena itu, kami hadir untuk memperkenalkan Uzbekistan sebagai destinasi wisata halal dan budaya yang kaya,” katanya.
Ia juga berharap agar kegiatan ini dapat menjadi jembatan kerja sama yang lebih luas, tidak hanya antar pemerintah, tetapi juga antar pelaku usaha dan komunitas budaya kedua negara. “Saya berharap acara seperti ini bermanfaat bagi kerja sama antara pemerintah Uzbekistan dan Indonesia, serta antara pelaku bisnis kedua negara. Selain itu, kegiatan ini juga menjadi wadah pertukaran budaya—kami belajar dari budaya Indonesia, dan sebaliknya, kami memperkenalkan budaya Uzbekistan,” tuturnya.
Menutup wawancara, Begzod Murodullaev menyampaikan apresiasi dan salam hangat untuk masyarakat Indonesia. “Terima kasih, Indonesia! Kami merasa sangat disambut di sini, dan semoga persahabatan antara kedua negara semakin erat melalui pariwisata dan kebudayaan,” ujarnya dengan senyum ramah.
Partisipasi Uzbekistan di Halal Kulture 2025 menjadi bukti nyata bahwa pariwisata dapat menjadi pintu masuk penting bagi diplomasi antarbangsa, sekaligus memperkuat nilai-nilai persaudaraan dan saling pengertian antarumat Muslim di dunia.
