KOMPASSINDO.COM, Jakarta, Anastasia Rahardini, Pre – Sales dan juga salah satu PIC, Syspex Kemasindo (SYSPEX Indonesia), memaparkan berbagai inovasi teknologi terbaru yang dibawa perusahaannya dalam ajang Allpack Indonesia Expo 2025 yang digelar di Hall D, JIExpo Kemayoran, Jakarta, pada 21–24 Oktober 2025. Dalam wawancara dengan awak media di booth Syspex, Selasa (21/10), Anastasia Rahardini yang akrab disapa Dini menegaskan bahwa tahun ini Syspex mengangkat tema besar seputar inovasi di bidang End-of-Line Packaging dan Warehousing Technology yang berfokus pada efisiensi serta keselamatan kerja di sektor industri.
“Kalau Syspex sendiri sebenarnya bergerak di bidang Packaging dan Warehousing. Kita support di bagian automation packaging sekaligus teknologi yang mendukung proses industri. Untuk tahun 2025 ini, fokus kami memang di sektor automation packaging dan solusi keamanan berbasis teknologi,” ujar Dini.
Syspex yang telah hadir di Asia Tenggara sejak awal tahun 1992, mulai aktif beroperasi di Indonesia sekitar tahun 2000 dan terus memperkenalkan berbagai sistem inovatif untuk mendukung sektor industri manufaktur, logistik, dan kemasan. Salah satu inovasi terbaru yang menarik perhatian pengunjung Allpack Expo 2025 adalah sistem kamera 360 derajat yang dirancang khusus untuk kendaraan industri seperti forklift.
“Kamera 360 ini memungkinkan operator forklift melihat seluruh area di sekeliling kendaraan dalam satu layar. Dengan begitu, potensi kecelakaan akibat blind spot bisa diminimalisir. Jadi ini membantu operator agar lebih waspada dan aman dalam bekerja,” jelasnya.
Selain teknologi kamera 360, Syspex juga menampilkan produk terbarunya: “DEEP VISION”, sebuah sistem perangkat lunak (software) terbaru yang mampu mengintegrasikan seluruh sistem CCTV di area kerja untuk memantau kepatuhan terhadap standar keselamatan kerja. Dini menjelaskan bahwa sistem ini dapat mendeteksi otomatis apabila ada pekerja yang tidak menggunakan alat pelindung diri (APD) seperti helm atau rompi keselamatan.
“Nanti sistemnya akan langsung memberi notifikasi dan membuat laporan otomatis. Laporan itu bisa dikirim lewat WhatsApp, email, atau Telegram kepada pihak terkait. Jadi selain mendukung keamanan, sistem ini juga membantu pengawasan di lapangan lebih efisien,” ungkapnya.
Syspex Indonesia memanfaatkan sekitar 80% komponen teknologi yang diimpor dari manca negara, baik dari Eropa maupun Asia, namun seluruh produk yang dijual sudah disertifikasi dan mendapat dukungan teknisi lokal untuk layanan purna jual (after sales service) di Indonesia. Hal ini menjadi salah satu nilai tambah Syspex dibandingkan produk serupa yang beredar di pasar.
“Kita memang pilihkan produk terbaik dari luar negeri, yang sudah teruji kualitasnya. Dan keunggulan kami, setiap produk dilengkapi garansi resmi dan layanan teknisi dari Syspex. Bahkan pelanggan bisa memilih layanan after sales hingga lima tahun. Jadi bukan hanya menjual barang, tapi kita pastikan fungsinya terus berjalan optimal,” tambah Dinii.
Melalui keikutsertaan di Allpack Expo 2025, Syspex berharap dapat memperkenalkan lebih luas teknologi keselamatan dan efisiensi industri kepada para pelaku usaha di Indonesia.
“Harapan kami, teknologi yang kami hadirkan ini bisa diterapkan secara luas, tidak hanya di kawasan industri besar, tapi juga di berbagai sektor yang membutuhkan sistem keamanan dan efisiensi tinggi. Syspex siap mendukung pemerintah dan dunia usaha dalam memperkuat transformasi industri nasional berbasis teknologi,” pungkas Anastasia Rahardini.
Partisipasi Syspex di Allpack Expo 2025 menegaskan komitmen perusahaan untuk menjadi mitra strategis industri dalam menghadirkan solusi kemasan dan teknologi yang berorientasi pada keselamatan, efisiensi, dan keberlanjutan di era digital industri 4.0.