KOMPASSINDO.COM – Sebanyak 148 wisudawan Sekolah Tinggi Hukum Militer (STHM) resmi diwisuda dalam Sidang Senat Terbuka Tahun Akademik 2025 yang berlangsung di Panti Prajurit Balai Sudirman, Tebet, Jakarta Selatan, Rabu (22/10/2025).
Acara bergengsi tersebut dipimpin langsung oleh Ketua Senat STHM, Kepala Staf Angkatan Darat (Kasad) Jenderal TNI Maruli Simanjuntak, didampingi Direktur Hukum Angkatan Darat (Dirkumad) Brigjen TNI A. Agung Widi W, S.H., M.H., serta Ketua STHM Brigjen TNI R. Deltanto Sarwi Diatmiko, S.H., M.H.
Tradisi Pedang Pora Mahasiswa STHM membuka prosesi wisuda, menandakan semangat juang, kehormatan, dan kedisiplinan prajurit. Sebanyak 27 lulusan Sarjana dan 131 lulusan Magister Hukum mengikuti prosesi dengan penuh khidmat dan kebanggaan.
Dalam sambutannya, Kasad Jenderal TNI Maruli Simanjuntak berpesan agar seluruh lulusan mampu menjadi agen perubahan dalam bidang hukum dan sosial kemasyarakatan. “Gunakan ilmu hukum yang telah kalian peroleh untuk berkontribusi nyata bagi bangsa dan negara. Junjung tinggi etika, integritas, serta nilai-nilai keadilan di mana pun kalian bertugas,” tegasnya.
Sementara itu, salah satu wisudawan terbaik, Kolonel Adm Yogie Azhar A. Koto, S.E., M.H., M.M., M.Han., yang kini menjabat sebagai Kepala Dinas Personel (Kadispers) Lanud Adi Soemarmo, menekankan bahwa hukum harus menjadi dasar dalam setiap tindakan, baik bagi prajurit maupun masyarakat sipil.
“Negara kita adalah negara hukum. Seperti kata filsuf Romawi Marcus Tulius Cicero, Ubi Sociestas, Ibi Ius — di mana ada masyarakat, di situ ada hukum. Artinya, hukum hadir untuk menertibkan, melindungi, dan menciptakan keadilan. Prajurit harus paham hukum, karena mereka pelindung rakyat dan penjaga negara,” jelas Kolonel Yogie.
Ia juga menegaskan pentingnya moral dan kemanusiaan dalam setiap tindakan militer. “Dalam peperangan pun ada hukum yang mengatur. Kita tidak boleh membunuh lawan yang sudah menyerah, dan tidak boleh menyakiti warga sipil, anak-anak, atau perempuan. Semua itu diatur dalam hukum perang internasional,” tambahnya.
Kolonel Yogie yang meraih predikat cumlaude ini menuturkan, dalam masa damai, seorang prajurit harus tetap menjunjung tinggi kehormatan diri dan bangsa. “Sebagai pelayan rakyat, prajurit harus bersikap sopan, santun, dan melindungi masyarakat. Dengan penegakan hukum yang konsisten, bangsa ini akan menjadi lebih tertib, aman, dan berkeadilan,” ujarnya.
Acara wisuda diakhiri dengan penyerahan tabung ijazah dan pengalungan samir kepada lulusan terbaik oleh Kasad, Dirkumad, dan Ketua STHM. Hadir pula para guru besar, dosen, jajaran Persit KCK Ditkumad dan STHM, serta keluarga besar para wisudawan yang turut memberikan dukungan moral pada momen penuh kebanggaan tersebut.
