KOMPASSINDO.COM, Jakarta – Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Ikatan Wanita Pengusaha Indonesia (IWAPI) Sulawesi Barat, Asriani Arsal, menyampaikan aspirasi penting bagi keberlangsungan kegiatan para pelaku usaha wanita di daerah. Dalam wawancara singkat dengan awak media di sela-sela pelaksanaan Rapat Kerja Nasional (Rakernas) ke-IV IWAPI yang berlangsung di Jakarta, Asriani menyoroti dampak kebijakan efisiensi anggaran pemerintah terhadap aktivitas UMKM perempuan di berbagai wilayah.
“Sejak tahun 2020, kami sudah menghadapi situasi yang cukup berat. Sebelumnya, masih ada dana hibah dari pemerintah untuk mendukung kegiatan organisasi dan pembinaan UMKM wanita di daerah. Namun, karena adanya masa efisiensi, bantuan tersebut kini dihilangkan. Akibatnya, banyak kegiatan pemberdayaan ekonomi perempuan yang terhenti,” ujar Asriani.
Ia menambahkan, kedatangan delegasi IWAPI Sulawesi Barat dalam Rakernas kali ini juga bertujuan untuk menyampaikan langsung kondisi tersebut kepada Dewan Pimpinan Pusat (DPP) IWAPI. “Kami berharap ada solusi konkret dari DPP, bagaimana caranya agar para pengusaha wanita di daerah tetap bisa menjalankan kegiatan, meskipun dukungan hibah sudah tidak ada,” jelasnya.
Menurut Asriani, kehadiran DPD IWAPI Sulbar di forum nasional ini juga menjadi kesempatan untuk memamerkan produk-produk unggulan dari daerahnya. “Kami membawa beberapa produk lokal sebagai bentuk semangat dan bukti nyata bahwa perempuan Sulawesi Barat tetap berdaya. Namun tentu kami berharap ada perhatian dan dukungan kebijakan yang memudahkan UMKM untuk terus berkembang,” katanya.
Ia juga berharap hasil Rakernas kali ini dapat menghasilkan langkah-langkah strategis yang bisa dibawa pulang ke daerah, terutama dalam menciptakan peluang baru bagi pelaku UMKM perempuan. “Harapan kami, ada solusi nyata yang bisa diterapkan di lapangan, agar UMKM wanita di Sulbar tidak hanya bertahan tetapi juga tumbuh dan berinovasi,” tutup Asriani.
Rakernas ke-IV IWAPI tahun 2025 menjadi momentum penting bagi seluruh pengurus dan anggota IWAPI se-Indonesia untuk memperkuat sinergi antara pusat dan daerah, membahas tantangan ekonomi terkini, serta mencari terobosan agar perempuan pengusaha tetap menjadi garda depan penggerak ekonomi nasional.