KOMPASSINDO.COM – PT Kurnia Safety Supplier (KSS) hadir di ajang ADEXCO 2025 yang berlangsung pada 10–13 September 2025 di JIExpo Kemayoran, Jakarta. Pada hari pertama pameran, Rabu (10/9), Marketing Manager KSS, Trisa Soetjipto, memaparkan perjalanan dan inovasi terbaru perusahaan dalam menghadirkan produk alat pelindung diri (APD) berkualitas.
Trisa menjelaskan, PT Kurnia Safety Supplier resmi berdiri pada 1 Juli 2003 dan kini genap berusia 22 tahun. Perusahaan yang awalnya memulai bisnis dari ruko kecil dengan aktivitas trading, kini telah berkembang menjadi produsen dengan fasilitas manufaktur sendiri di Cikarang.
“Sejak awal kami fokus menghadirkan APD lengkap, mulai dari ujung kepala hingga ujung kaki. Namun produk unggulan terbaru kami adalah sepatu safety dengan merek SAFETY RANGER, hasil produksi pabrik kami di Cikarang dengan teknologi direct injection. Teknologi ini memungkinkan pembuatan sepatu tanpa lem dan tanpa jahitan, sehingga lebih kuat, aman, dan tahan lama,” ujar Trisa.
Menurutnya, kapasitas produksi KSS saat ini telah mencapai 600 pasang sepatu per hari. Produk SAFETY RANGER sudah digunakan oleh berbagai perusahaan besar, termasuk PT Bukit Asam dan industri sawit di berbagai daerah. “Saat ini sekitar 73 persen klien kami berasal dari sektor pertambangan dan perkebunan sawit,” tambahnya.
Selain sepatu keselamatan, KSS juga memproduksi berbagai jenis APD lain, seperti helm keselamatan dan perlengkapan kerja lainnya. Perusahaan juga menawarkan produk medis darurat unggulan seperti Automated External Defibrillator (AED) yang diperkenalkan dalam pameran ADEXCO 2025.
Trisa menegaskan bahwa KSS berkomitmen mendukung industri nasional melalui pengembangan produk dalam negeri. “Dulu banyak produk kami yang masih berbasis impor. Kini sebagian besar sudah kami kembangkan dan produksi sendiri, untuk memperkuat industri APD nasional,” jelasnya.
Ke depan, KSS menargetkan menjadi market leader APD di Indonesia sebelum melakukan ekspansi ke kawasan ASEAN. “Fokus utama kami saat ini adalah memperkuat layanan dan memperluas penetrasi pasar domestik. Setelah itu, baru kami akan melangkah ke pasar regional,” tutup Trisa.