KOMPASSINDO.COM, JAKARTA – Dewan Adat Bamus Betawi menyatakan kesiapannya untuk menjadi jembatan pertemuan antara kelompok masyarakat yang baru-baru ini melakukan aksi demonstrasi dengan Presiden Republik Indonesia. Hal ini disampaikan oleh Ketua Dewan Adat Bamus Betawi, Eki Pitung, sebagai respons atas tragedi meninggalnya seorang pengemudi ojek online (ojol) akibat kericuhan pasca-demonstrasi yang terjadi di Jakarta.

Eki Pitung menilai peristiwa ini tidak boleh dianggap remeh. Ia menekankan pentingnya komunikasi langsung antara rakyat dan pemimpin negara agar tidak ada aspirasi yang terputus di jalur birokrasi.

“Aspirasi rakyat jangan sampai berhenti di level bawahan. Presiden harus tahu ada yang tidak beres dalam pengelolaan kehidupan bernegara, terutama yang berkaitan dengan kesejahteraan rakyat. Ini saatnya Presiden turun langsung untuk mendengar keluhan masyarakat, sekaligus menjadikan tragedi ini sebagai momentum untuk berbenah,” ujarnya.

Peran Historis Betawi sebagai Pemersatu

Kesiapan Dewan Adat Bamus Betawi sebagai jembatan silaturahmi bukan tanpa alasan. Secara historis, masyarakat Betawi dikenal sebagai sosok pemersatu dan pendamai di ibu kota. Sejak era perjuangan kemerdekaan hingga masa pembangunan Jakarta modern, semangat musyawarah dan mufakat selalu menjadi bagian dari identitas Betawi.

“Bamus Betawi memiliki tanggung jawab moral untuk melanjutkan tradisi leluhur ini. Kami ingin hadir sebagai bagian dari solusi demi terciptanya Jakarta yang aman, damai, dan harmonis bagi seluruh warganya,” jelas Eki Pitung.

Aspirasi Beragam dari Kelompok Demonstran

Eki juga memahami bahwa aksi demonstrasi yang terjadi digerakkan oleh beragam kelompok dengan tuntutan yang berbeda-beda. Kaum buruh, misalnya, menuntut perlindungan hak serta jaminan sosial. Sementara itu, para pengemudi ojek online menyoroti soal regulasi tarif yang adil serta perlindungan ketenagakerjaan. Di sisi lain, kelompok mahasiswa menyuarakan isu-isu strategis terkait tata kelola pemerintahan dan kebijakan negara.

“Ini murni perasaan tertindas dan terlindas yang dirasakan rakyat. Mereka butuh penyelesaian konkret dan cepat, bukan propaganda dengan menuduh adanya dalang atau pihak luar yang cawe-cawe,” tegasnya.

Eki menambahkan bahwa pendekatan yang berbeda diperlukan untuk setiap kelompok. Dengan adanya pertemuan langsung bersama Presiden, ia berharap seluruh aspirasi tersebut dapat tersampaikan dengan jelas sekaligus ditindaklanjuti secara serius dalam waktu yang cepat.

Keyakinan pada Kepemimpinan Presiden Prabowo

Lebih lanjut, Eki Pitung menyatakan optimismenya bahwa pemerintah, khususnya Presiden Prabowo Subianto, mampu menuntaskan persoalan-persoalan yang menjadi keresahan masyarakat.

“Saya yakin Presiden Prabowo punya hati dan akan mendengarkan jeritan rakyat. Namun tentu saja semua ini membutuhkan proses. Dewan Adat Bamus Betawi siap membantu dan mendampingi agar proses ini berjalan dengan baik,” tutupnya.

By Admin

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *