KOMPASSINDO.COM, JAKARTA – Komunitas KaSi (Kawan Stroke Indonesia) terus menunjukkan komitmennya dalam memperjuangkan hak dan kenyamanan para penyandang disabilitas khususnya penderita stroke. Di bawah kepemimpinan Ibu Maria S. Rosa Sinta, KaSi tidak hanya hadir sebagai wadah kebersamaan, tetapi juga menjadi jembatan yang memperjuangkan akses pelayanan kesehatan dan fasilitas publik yang lebih baik.

Salah satu capaian nyata KaSi adalah keberhasilan mendorong pemerintah untuk menghadirkan layanan TransJakarta Care. Layanan ini memberikan fasilitas transportasi gratis yang secara khusus menjemput pasien dari rumah menuju Sekretariat KaSi. Dengan adanya layanan tersebut, para pasien dapat lebih mudah mengikuti program terapi akupuntur gratis yang rutin digelar oleh KaSi.

Inisiatif ini memberikan dampak besar bagi para anggota, karena selain mempermudah akses, juga menghadirkan rasa nyaman dan perhatian yang sangat dibutuhkan penderita stroke dalam perjalanan pemulihan. Tidak hanya pengobatan medis, faktor kebersamaan, rasa bahagia, serta dukungan emosional juga terbukti mempercepat proses penyembuhan.

Ketua KaSi, Maria S. Rosa Sinta, menjelaskan bahwa hadirnya KaSi berawal dari kepedulian terhadap penderita stroke yang seringkali kesulitan mengakses layanan kesehatan. “Banyak teman-teman penyandang disabilitas stroke yang tidak hanya berjuang dengan penyakitnya, tetapi juga dengan keterbatasan akses transportasi dan biaya. KaSi hadir untuk menjembatani kebutuhan itu, supaya mereka tetap bisa mendapatkan terapi dan dukungan yang layak,” ungkap Maria.

Dalam kegiatan KaSi, turut hadir dr. Adre Mayza, dr., Sp.N (K) SubNRE, selaku Sekjen Yayasan Stroke Indonesia (Yastroki). Kehadiran Yastroki menjadi dukungan moral sekaligus penguatan atas langkah yang telah dilakukan KaSi. “Program-program seperti ini sangat dibutuhkan. Pemulihan penderita stroke bukan hanya soal obat dan terapi, tetapi juga soal kenyamanan, kebersamaan, serta dukungan sosial yang membuat mereka merasa tidak sendiri,” ujar dr. Adre.

Dukungan serupa juga datang dari Dewan Penasehat KaSi, Phillips Gunawan, yang menegaskan bahwa perhatian dari pemerintah, seperti transportasi ramah disabilitas, sangat membantu pasien dalam rutinitas berobat. “Perhatian pemerintah, ditambah dukungan keluarga, komunitas, dan lembaga seperti Yastroki, mampu mempercepat pemulihan penderita stroke. Mereka merasa diperhatikan, dihargai, dan lebih semangat menjalani terapi,” ungkap Phillips.

Selain terapi akupuntur gratis, KaSi juga secara rutin menggelar berbagai kegiatan kebersamaan yang melibatkan anggotanya. Pertemuan komunitas, berbagi pengalaman, hingga dukungan emosional menjadi bagian dari program yang dinilai efektif meningkatkan kualitas hidup penderita stroke.

Kunjungan dan perhatian langsung dari Yastroki semakin menambah semangat para pasien. Hal ini sekaligus menjadi bentuk sinergi antara organisasi masyarakat, yayasan kesehatan, serta pemerintah dalam mewujudkan layanan kesehatan inklusif bagi semua kalangan.

Ke depan, KaSi berkomitmen untuk terus mengembangkan program-program sosial dan kesehatan, sekaligus mendorong kolaborasi yang lebih luas. Harapannya, penderita stroke di Indonesia tidak hanya mendapatkan pengobatan medis, tetapi juga dukungan penuh dalam aspek sosial, emosional, serta pemenuhan hak-hak sebagai penyandang disabilitas.

By Admin

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *