KOMPASSINDO.COM, ICE BSD SERPONG, Tangsel – Digireg Indonesia kembali hadir untuk kedua kalinya pada gelaran Apkasi Otonomi Expo (AOE) 2025 yang berlangsung di Hall 5 & 6 Indonesia Convention Exhibition (ICE) BSD, Tangerang Selatan, pada 28–30 Agustus 2025. Kehadiran ini menjadi momentum penting bagi perusahaan untuk memperkuat peran dalam mendukung integrasi, transparansi, dan optimalisasi pengelolaan data bagi pemerintah daerah maupun pusat.

Dalam wawancara dengan awak media di stand pamerannya, Anindito Nur Rahmandana, CEO Digireg Indonesia, menegaskan komitmen perusahaannya untuk menghadirkan solusi digital yang dapat menjawab kebutuhan tata kelola data di Indonesia. Menurutnya, Digireg hadir untuk membantu sinkronisasi perencanaan pembangunan daerah dengan pemerintah pusat melalui pemetaan dan sistem informasi yang terintegrasi.

“Fokus utama kami adalah mendukung terwujudnya program satu peta dan satu data nasional. Produk akhir yang kami hadirkan bukan hanya berupa sistem informasi, tetapi juga kerangka kerja digital yang dapat diaplikasikan langsung oleh pemerintah daerah dalam berbagai sektor, mulai dari perizinan, pengelolaan pajak, pembangunan infrastruktur, hingga perencanaan daerah,” ujar Anindito.

Lebih lanjut, ia menjelaskan bahwa Digireg Indonesia merupakan bagian dari holding yang berbasis di Belanda, di mana solusi serupa telah terbukti sukses dalam membentuk sistem satu data nasional di sana. Sejak beroperasi di Indonesia pada 2018, Digireg telah membangun kerangka fundamental yang kuat sehingga mampu memberikan solusi digital dengan keunggulan kompetitif dibandingkan penyedia layanan lain.

“Yang membedakan kami adalah kami tidak hanya membangun aplikasi, tetapi benar-benar memahami proses bisnis pemerintahan. Framework yang kami miliki telah digunakan di berbagai negara Eropa dan Afrika. Dengan pengalaman tersebut, kami tinggal menyesuaikan dengan tata kelola pemerintahan di Indonesia,” tambahnya.

Anindito juga menekankan bahwa tahun ini Digireg memberikan perhatian khusus pada upaya peningkatan Pendapatan Asli Daerah (PAD). Hal ini sejalan dengan arahan Presiden tentang efisiensi anggaran dan optimalisasi distribusi ke sektor lain yang mendukung pembangunan. “Kami ingin membantu pemerintah daerah mempersiapkan dasar yang kuat dalam perencanaan keuangan, sehingga program pembangunan dapat berjalan lebih efektif dan sinkron dengan pemerintah pusat,” jelasnya.

Meski saat ini layanan Digireg baru menjangkau daerah barat hingga sebagian wilayah tengah Indonesia, Anindito menyebut pihaknya menargetkan perluasan ke wilayah timur dalam waktu dekat. Hal ini diharapkan mampu memperkuat sinergi antara pemerintah daerah dan pusat, terutama dalam mewujudkan transformasi digital yang lebih merata.

“Kami percaya kolaborasi dengan pemerintah daerah adalah kunci. Dengan tata kelola data yang baik, mereka tidak hanya dapat meningkatkan PAD, tetapi juga mendatangkan investor melalui potensi komoditas unggulan masing-masing daerah. Pada akhirnya, Digireg ingin menjadi bagian dari akselerasi transformasi digital di Indonesia,” pungkasnya.

Kehadiran Digireg Indonesia di AOE 2025 menunjukkan komitmen kuat perusahaan dalam mendukung kebijakan pemerintah menuju satu peta dan satu data. Dengan solusi digital yang inovatif, Digireg optimis dapat berkontribusi signifikan terhadap pembangunan daerah dan nasional di era transformasi digital saat ini.

By Admin

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *