KOMPASSINDO.COM, JAKARTA, Sabtu 23 Agustus 2025 – Asosiasi Profesi dan Keahlian Sejenis Pengurus Besar Persatuan Guru Republik Indonesia (APKS PB PGRI) menggelar Webinar Nasional bertajuk Kupas Tuntas Pembelajaran Mendalam Mendukung Pendidikan Bermutu Untuk Semua. Kegiatan ini diikuti lebih dari 3.000 peserta dari berbagai daerah di Indonesia, yang terdiri atas guru, kepala sekolah, pengawas, dosen, serta pemerhati pendidikan. Webinar dipandu oleh Sekretaris APKS PB PGRI, Dudi Wahyudi, M.Pd.
Ketua Dewan Eksekutif APKS PB PGRI, Dr. Sumardiansyah Perdana Kusuma, M.Pd., dalam sambutannya menegaskan bahwa APKS merupakan ujung tombak peningkatan profesionalisme dan kompetensi guru. Menurutnya, penyelenggaraan webinar ini menjadi bukti semangat guru yang terus belajar dan memanfaatkan teknologi dalam meningkatkan mutu pembelajaran.
“Topik Pembelajaran Mendalam dipilih karena menjawab pertanyaan kritis: apa itu Pembelajaran Mendalam, mengapa penting, bagaimana mengimplementasikannya, dan apakah berdampak pada kualitas pembelajaran serta hasil belajar siswa. Jawaban atas pertanyaan tersebut akan menjadi fondasi guru dalam mengimplementasikan pembelajaran yang lebih bermakna,” jelas Sumardiansyah.
Ketua Umum PB PGRI, Prof. Dr. Unifah Rosyidi, M.Pd., menilai Pembelajaran Mendalam sangat relevan dengan kebutuhan belajar anak di abad ke-21. Pendidikan, menurutnya, harus dilaksanakan secara berkesadaran, bermakna, dan menyenangkan, dengan menghubungkan materi di buku dengan realitas kehidupan. “PGRI akan terus hadir sebagai mitra strategis pemerintah dalam memajukan pendidikan nasional,” tegas Unifah.
Sementara itu, Kepala Badan Standar, Kurikulum, Asesmen, dan Pembelajaran (BSKAP), Prof. Dr. Toni Toharudin, S.Si., M.Sc., selaku keynote speaker, menekankan pentingnya Pembelajaran Mendalam sebagai paradigma baru pendidikan. Menurutnya, pendekatan ini mendukung pembentukan delapan dimensi profil lulusan, mulai dari keimanan dan ketakwaan, penalaran kritis, kreativitas, kolaborasi, kemandirian, kewargaan, hingga keterampilan komunikasi dan kesehatan.
Atase Pendidikan dan Kebudayaan RI di Canberra, Australia, Prof. Yuli Rahmawati, M.Sc., Ph.D., yang juga terlibat dalam pengembangan konsep ini, menuturkan bahwa Pembelajaran Mendalam telah menjadi tren di Australia. Anak-anak sejak dini sudah dibiasakan berpikir kritis, kreatif, serta terbiasa menjawab pertanyaan reflektif yang membangun keterampilan abad ke-21 seperti kolaborasi, komunikasi, kreativitas, karakter, dan kewarganegaraan.
Pakar growth mindset, Prof. Ir. Djohan Yoga, M.Sc., Ph.D., turut menekankan pentingnya pola pikir berkembang bagi guru. “Guru dengan growth mindset akan lebih resilien, mudah beradaptasi, serta mampu terus memperbaiki kualitas pembelajaran secara berkesadaran,” jelasnya.
Webinar ini tidak hanya berhenti pada satu sesi. APKS PB PGRI telah merencanakan seri lanjutan bertema Kupas Tuntas Pembelajaran Mendalam pada 25 Agustus – 5 September 2025. Kegiatan ini akan menghadirkan narasumber nasional yang telah dilatih dan mendapat lisensi dari Kemendikdasmen, di antaranya: Prof. Dr. Ifan Iskandar, M.Hum., Dudung Abdul Oodir, M.Pd., Catur Nurrochman, M.Pd., Mardimpu Sihombing, M.Pd., Nadhratun Nur, S.T., M.Si., Eka Putri Handayani, M.Pd., Rosmalinda Ika, M.Pd., Endar Priyo Sulistiyo, S.Pd., dan Gufron Firmansyah, S.Pd.
Dengan terselenggaranya webinar ini, APKS PB PGRI berharap guru-guru Indonesia semakin siap menghadapi tantangan pendidikan di era digital serta mampu melahirkan pembelajaran yang bermutu, relevan, dan berpihak pada kebutuhan peserta didik.