JAKARTA, KOMPASSINDO.COM, Pdt. Henri Napitupulu, M.Th., Praeses HKBP Distrik XIX Bekasi, dalam wawancaranya dengan awak media menyampaikan pandangannya saat turut hadir dalam kegiatan “Long March dan Doa Bersama Merawat Lingkungan Hidup” yang diselenggarakan di Jakarta.
Kegiatan ini digelar sebagai bentuk nyata kepedulian terhadap kelestarian ciptaan Tuhan serta keprihatinan atas krisis lingkungan hidup yang terjadi, khususnya di kawasan Danau Toba dan Tapanuli Raya. Berbagai persoalan lingkungan yang dihadapi masyarakat setempat, seperti perampasan tanah adat, penggundulan hutan, pencemaran Danau Toba, bencana ekologis, hingga kriminalisasi masyarakat adat dalam memperjuangkan wilayahnya, menjadi latar belakang penting terselenggaranya acara ini.
Pdt. Henri menegaskan bahwa kehadiran jemaat dari Bekasi dalam kegiatan ini merupakan wujud nyata dukungan dan solidaritas. “Kami datang bersama para pegiat sosial untuk merawat bumi, khususnya Danau Toba sebagai tanah leluhur yang harus dijaga. Tercatat lebih dari 500 orang hadir, termasuk jemaat dari 26 resort dengan total 627 orang yang ikut ambil bagian,” ujarnya.
Ia juga menyinggung momentum perayaan HUT Kemerdekaan RI ke-80 yang berdekatan dengan kegiatan tersebut. Menurutnya, kemerdekaan sejati bukan hanya milik manusia, tetapi juga harus mencakup bumi dan tanah tempat berpijak. “Tano Batak juga harus merdeka. Merdeka dari perusakan industri, merdeka untuk mendapatkan lingkungan hidup yang layak, serta merdeka untuk memberikan kehidupan lebih baik bagi generasi yang akan datang,” kata Pdt. Henri.
Lebih lanjut, ia menilai kondisi saat ini sangat memprihatinkan. “Miris melihat kekerasan dan ketidakadilan yang masih dialami masyarakat adat. Ini bukan lagi penjajahan Belanda, tetapi penjajahan oleh tangan-tangan industri yang merusak lingkungan. Harapan kami, pemerintah lebih bijak dalam melihat pembangunan, agar tidak mengorbankan kelestarian lingkungan dan hak-hak masyarakat adat,” tambahnya.
Melalui kegiatan ini, HKBP Distrik XIX Bekasi bersama masyarakat adat, pegiat lingkungan, dan jemaat, menyuarakan seruan moral agar bumi dan lingkungan hidup dijaga demi keberlangsungan hidup generasi sekarang maupun yang akan datang.