JAKARTA, KOMPASSINDO.COM, Kamis, 14 Agustus 2025 – Kolonel Laut (K) Prof. Dr. Anwar Kurniadi, Kaprodi Manajemen Bencana Universitas Pertahanan (Unhan), menegaskan pentingnya memadukan kearifan lokal dan teknologi modern dalam membangun ketahanan menghadapi bencana. Hal ini disampaikannya saat menghadiri Emergency Disaster Reduction & Rescue Expo 2025 bertema All Emergency Response Solutions in One Place, yang berlangsung pada 13–15 Agustus 2025 di Hall A, JIExpo Kemayoran, Jakarta.

Pada kesempatan tersebut, juga dilakukan penandatanganan MOU antara Universitas Pertahanan dan Dobu Mask untuk kerja sama di bidang pendidikan dan beasiswa.

Menurut Prof. Anwar, penanganan bencana tidak cukup hanya mengandalkan teknologi dan ilmu pengetahuan. Kearifan lokal yang telah teruji di masyarakat perlu diangkat dan diintegrasikan dalam strategi pemulihan.

“Berbagai teknologi baru, baik dari sisi teknik, ilmu, maupun strategi, memang penting. Namun, kearifan lokal sering kali memberikan solusi yang cepat dan efektif saat bencana terjadi. Kombinasi antara keduanya akan menghasilkan pemulihan yang lebih cepat dan tepat sasaran,” ujarnya.

Ia mencontohkan, pengalaman lapangan menunjukkan bahwa metode tradisional masyarakat di beberapa daerah, seperti di Muara Gembong, terbukti manjur dalam mendukung penanganan bencana. Hal ini, menurutnya, perlu dibukukan dan dijadikan referensi dalam orasi ilmiah serta materi pembelajaran.

Selain mengedepankan kearifan lokal, Prof. Anwar juga mendorong penggunaan teknologi canggih, seperti drone dan satelit berkapasitas tinggi, untuk pemantauan, pencegahan, dan penanggulangan bencana secara lebih optimal.

“Hari ini kita mendapat banyak wawasan, baik dari sisi ilmu maupun teknologi. Ke depan, kombinasi teknik tradisional dan inovasi modern akan menjadi kunci membangun budaya ketangguhan bencana di Indonesia,” pungkasnya.

By Admin

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *