JAKARTA, KOMPASSINDO.COM, 17 Juli 2025 — Badan Pelindung Lanjut Usia (BP LANSIA) Pusat menyampaikan sikap resmi dan tegas atas dinamika politik nasional yang belakangan berkembang, khususnya terkait adanya desakan dari sejumlah kelompok yang meminta Wakil Presiden Republik Indonesia, Gibran Rakabuming Raka, untuk mundur dari jabatannya.
Dalam pernyataannya, BP LANSIA menolak keras segala bentuk wacana pemakzulan terhadap Wakil Presiden yang dipilih secara sah dan demokratis bersama Presiden Prabowo Subianto dalam Pemilihan Umum Presiden 2024. Pasangan Prabowo-Gibran merupakan hasil pilihan langsung lebih dari 58 persen rakyat Indonesia yang berhak memilih sesuai dengan konstitusi dan Undang-Undang Pemilu yang berlaku.
“Kami menilai segala upaya untuk menggoyahkan posisi Wakil Presiden Gibran adalah tindakan yang tidak menghormati kedaulatan rakyat. Sebab pasangan Prabowo-Gibran adalah satu paket kepemimpinan yang dipilih secara konstitusional dan sah. Masa jabatan mereka seharusnya dihormati hingga tahun 2029,” tegas Karmen Siregar, SH, Ketua Umum BP LANSIA Pusat.
BP LANSIA mengungkapkan keprihatinannya atas munculnya tekanan politik yang tidak mencerminkan semangat demokrasi yang sehat. Menurut Karmen, manuver politik dari kelompok tertentu yang mengatasnamakan rakyat untuk menuntut pengunduran diri Gibran merupakan bentuk intervensi yang justru berpotensi mengganggu stabilitas nasional di tengah upaya pemerintah mewujudkan program pembangunan jangka menengah lima tahunan.
“Kita harus memberikan kesempatan dan ruang kepada Presiden dan Wakil Presiden untuk bekerja sesuai mandat rakyat. Indonesia saat ini butuh ketenangan, soliditas, dan fokus dalam melangkah ke arah pembangunan yang berkelanjutan,” ujar Karmen.
Lebih jauh, BP LANSIA mengajak seluruh elemen bangsa, termasuk kalangan masyarakat sipil, tokoh-tokoh nasional, dan generasi muda, untuk menahan diri dari tindakan yang dapat menimbulkan disinformasi atau memicu kegaduhan politik. Menurut BP LANSIA, bangsa Indonesia tengah berada dalam momentum penting untuk menata masa depan menuju Indonesia Emas 2045, dan hal tersebut hanya dapat dicapai apabila kepemimpinan nasional berjalan dengan stabil dan visioner.
“Kami para lansia, yang menjadi saksi sejarah perjalanan republik ini, ingin menyampaikan bahwa demokrasi tidak boleh dijadikan alat kepentingan jangka pendek. Pemilu telah usai. Kini saatnya kita bersatu untuk mendukung pemerintahan yang sah dan sahih agar seluruh rakyat Indonesia dapat merasakan hasil pembangunan yang merata dan berkeadilan,” kata Dr. Pontas Sinaga, tokoh senior BP LANSIA dan Ketua Panitia Nasional Senam Sehat Lansia.
Sebagai bagian dari masyarakat sipil yang aktif, BP LANSIA menyatakan siap mengawal jalannya pemerintahan dengan tetap menjunjung tinggi nilai-nilai konstitusi, moral bangsa, serta semangat gotong royong lintas generasi.
“Biarlah mereka, Presiden Prabowo dan Wakil Presiden Gibran, bekerja sampai akhir masa jabatan 2029. Kita doakan mereka diberi kekuatan, kebijaksanaan, dan kesehatan untuk menjalankan amanah rakyat. Semoga Indonesia menjadi negeri yang Gemah Ripah Loh Jinawi, Toto Tentrem Kerta Raharja,” tutup Karmen dengan penuh harap.
Demikian pernyataan resmi BP LANSIA Pusat. Semoga Tuhan Yang Maha Esa senantiasa menyertai perjalanan bangsa dan negara Indonesia.