JAKARTA, KOMPASSINDO.COM, 10 Juli 2025 — Optimus Consulting, perusahaan konsultan HR berbasis teknologi yang telah beroperasi sejak tahun 2018, kembali menunjukkan komitmennya dalam mendampingi perusahaan menghadapi tantangan dunia kerja yang terus berubah. Dipimpin oleh Dien Natalia sebagai Chief Executive Officer dan Toman Alberto sebagai Director, Optimus Consulting menawarkan layanan di bidang Recruitment, Assessment, Learning, dan Talent Management. Selama hampir tujuh tahun terakhir, Optimus Consulting telah menjadi mitra strategis bagi berbagai perusahaan di Indonesia, dan secara konsisten berkolaborasi dengan AON—mitra globalnya—dalam menghadirkan solusi pengelolaan SDM yang adaptif, inklusif, dan berorientasi masa depan.

Salah satu bentuk kolaborasi tersebut adalah Midday Meet & Munch Vol. 2, forum diskusi yang mempertemukan para praktisi sumber daya manusia dari berbagai sektor industri. Acara yang berlangsung di kawasan Menteng ini menjadi wadah berbagi wawasan seputar tantangan dan strategi rekrutmen serta pengelolaan talenta di tengah dinamika pasar tenaga kerja yang berubah cepat.

Dengan mengusung tema “Competing for Talent in a Rapidly Changing Workforce”, diskusi panel kali ini berfokus pada topik Navigating Talent Scarcity in Indonesia. Acara dipandu oleh Panji Muhammad Rifqi sebagai moderator, serta menghadirkan tiga panelis utama, yaitu Evilin Kumala selaku Group HR Director dari Asiacross Investindo, Maria Patricia Gautama (Patty) sebagai Head of Talent Acquisition dari Permata Bank, dan Hitta Duarsa, Talent Assessment Consultant dari AON Singapore.

Diskusi menyentuh sejumlah tantangan utama yang dihadapi perusahaan di Indonesia, antara lain ketidaksesuaian antara ketersediaan pencari kerja dengan kebutuhan industri, fenomena meningkatnya niat resign di kalangan karyawan, hingga meningkatnya permintaan akan keterampilan masa depan. Panelis juga mengangkat pentingnya strategi retensi dan pengembangan internal sebagai alternatif dari persaingan terbuka di pasar tenaga kerja.

Evilin Kumala menyoroti tantangan dalam membangun talenta dari nol di industri sepatu yang sangat spesifik dan belum memiliki institusi pendidikan formal. Strategi yang digunakan antara lain melalui program talent referral berbasis nilai dan kecocokan budaya. Maria Patricia Gautama menjelaskan bagaimana sektor perbankan menghadapi tantangan kompetisi di area sales, dan bagaimana kombinasi antara rekrutmen eksternal dan pengembangan internal mampu menjawab tantangan tersebut. Sementara itu, Hitta Duarsa menyampaikan data bahwa meski Indonesia memiliki lebih dari 150 juta angkatan kerja, banyak perusahaan tetap kesulitan menemukan kandidat yang tepat, karena adanya ketimpangan antara keterampilan yang tersedia dan yang dibutuhkan.

Ketiga panelis sepakat bahwa pendekatan rekrutmen berbasis resume atau kredensial sudah tidak lagi relevan sepenuhnya. Mereka menekankan pentingnya asesmen berbasis kapabilitas, structured interview, dan simulasi perilaku untuk menggali potensi kandidat secara lebih menyeluruh. Diskusi juga mengajak peserta untuk mendefinisikan ulang makna “qualified”, dari yang semula berfokus pada latar belakang pendidikan dan pengalaman, menjadi pada potensi, nilai, dan kesediaan untuk tumbuh bersama organisasi.

Acara ini menjadi ruang refleksi penting bagi para profesional HR dalam menyusun strategi ke depan. Perekrutan bukan lagi soal siapa yang terlihat siap hari ini, melainkan siapa yang memiliki kapasitas untuk tumbuh dan berkontribusi secara berkelanjutan dalam ekosistem organisasi.

By Admin

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *