Jakarta, KOMPASSINDO.COM, Kamis 10 Juli 2025 — Dalam rangka mendukung percepatan pelaksanaan Roadmap Pengelolaan Sampah Jakarta 2025–2026, PT Esa Maha Karya Tunggal (ECOTRU) bersama Asosiasi Pemasok Energi, Mineral, dan Batubara Indonesia (ASPEBINDO) menginisiasi program Corporate Social Responsibility (CSR) bertajuk “Kolaborasi Dunia Usaha dalam Mendukung Jakarta Utara Bersih dan Lestari”.
Kegiatan ini berlangsung di Kantor Walikota Administrasi Jakarta Utara dan dihadiri oleh Menteri Lingkungan Hidup RI Dr. Hanif Faisol Nurofiq, Walikota Jakarta Utara Hendra Hidayat, Ketua Umum ASPEBINDO Anggawira, serta lebih dari 100 pemangku kepentingan dari sektor perusahaan swasta, komunitas, dan organisasi lingkungan seperti Plasticpay.
Salah satu agenda utama adalah serah terima simbolis bantuan komposter kepada perwakilan RT/RW dari enam kecamatan di Jakarta Utara. Program ini merupakan bentuk nyata kontribusi dunia usaha dalam pengelolaan sampah berbasis komunitas, yang digagas oleh Eka Lestari Sinaga, Direktur PT Esa Maha Karya Tunggal (ECOTRU) yang juga merupakan Ketua Bidang 5 Lingkungan Hidup dan Transisi Energi Hijau ASPEBINDO. Tidak tanggung-tanggung, sebanyak 500 tong komposter diberikan langsung kepada Hendra Hidayat selaku Walikota Jakarta Utara, di hadapan Menteri Lingkungan Hidup Indonesia Hanif Faisol.
“Kami percaya bahwa perubahan besar dimulai dari langkah kecil di lingkungan sekitar. Program komposter ini bukan hanya soal pengelolaan sampah, tetapi tentang membangun budaya sadar iklim dan ekonomi sirkular di tingkat komunitas. Kolaborasi lintas sektor adalah kunci untuk menciptakan masa depan yang lebih hijau dan berkelanjutan,” ujar Eka Lestari Sinaga, Direktur PT Esa Maha Karya Tunggal (ECOTRU), yang juga menjabat sebagai Ketua Bidang 5 Transisi Energi Terbarukan dan Lingkungan Hidup ASPEBINDO.
Perlu diketahui, sampah organik yang tidak terkelola dengan baik berpotensi menghasilkan gas metana (CH₄) di tempat pembuangan akhir (TPA), yang memiliki efek rumah kaca 25 kali lebih kuat dibandingkan karbon dioksida (CO₂). Penggunaan komposter memungkinkan masyarakat mengolah sampah organik menjadi kompos, mengurangi emisi metana, dan memperbaiki kualitas tanah secara lokal.
“Program inisiasi Ketua Bidang kami (Eka L Sinaga) mendapatkan dukungan dan apresiasi karena telah menerapkan prinsip ekonomi sirkular, di mana limbah diubah menjadi sumber daya, serta memperkuat adaptasi terhadap perubahan iklim melalui pengurangan emisi dan peningkatan ketahanan lingkungan,” ujar Imam Pesuwaryantoro selaku Sekretaris Bidang 5 Transisi Energi Terbarukan dan Lingkungan Hidup ASPEBINDO.
Tujuan Program CSR Kolaboratif meliputi:
- Mendorong partisipasi aktif masyarakat dalam pengelolaan sampah berbasis lingkungan.
- Mengurangi beban TPA melalui pengolahan sampah organik di tingkat rumah tangga.
- Meningkatkan kesadaran perubahan iklim melalui aksi nyata yang berdampak langsung.
- Membangun sinergi antara pemerintah, dunia usaha, dan komunitas lokal dalam menciptakan kota yang berkelanjutan.
Melalui program ini, Jakarta Utara diharapkan menjadi model percontohan pengelolaan sampah perkotaan yang berkelanjutan dan adaptif terhadap tantangan perubahan iklim. PT Esa Maha Karya Tunggal (ECOTRU) dan ASPEBINDO berkomitmen untuk terus mendorong inovasi dan kolaborasi lintas sektor demi masa depan yang lebih hijau dan berdaya tahan.
“Saya terharu dan berterima kasih sekali kepada PT Esa Maha Karya Tunggal atas bantuan 500 tong komposter yang telah diberikan untuk Pemerintah Kota Jakarta Utara,” ucap Hendra Hidayat, Walikota Jakarta Utara.