JAKARTA, KOMPASSINDO.COM, 30 Juni 2025 — PT UBC Medical Indonesia Tbk (“Perseroan”) hari ini menggelar Public Expose 2025 bertempat di The Bellezza Hotel & Suites, Jakarta Selatan. Acara ini merupakan agenda rutin perusahaan untuk memaparkan kinerja keuangan, pencapaian strategis, serta proyeksi dan arah bisnis ke depan.
Hadir dalam kegiatan ini jajaran direksi dan komisaris Perseroan, antara lain FX Yoshua Raintjung (Direktur Utama), Marcella Angelin (Direktur), Nathan Tirtana (Komisaris Utama), serta Suyanto (Komisaris Independen). Kegiatan ini juga dibuka untuk publik secara daring melalui platform Zoom, guna menjangkau partisipasi investor dan pemangku kepentingan dari seluruh wilayah Indonesia.
Paparan Kinerja dan Strategi Perseroan
Dalam paparannya, manajemen menyampaikan bahwa tahun 2024 merupakan tonggak penting bagi UBC Medical Indonesia. Perseroan mencatat peningkatan kinerja positif, di antaranya:
- Pendapatan usaha sebesar Rp33,46 miliar, tumbuh dari Rp28,74 miliar pada tahun sebelumnya.
- Laba tahun berjalan meningkat menjadi Rp1,85 miliar, hampir dua kali lipat dari tahun 2023.
- ROE sebesar 13,8%, dan margin laba bersih mencapai 4,8%.
- DER (Debt to Equity Ratio) tercatat sehat di angka 0,23.
Pencapaian ini mencerminkan efektivitas strategi distribusi dan kekuatan jaringan produk kesehatan molekular yang menjadi andalan Perseroan, termasuk alat skrining penyakit menular, alat diagnosa bayi baru lahir, serta produk uji molekular seperti HPV DNA Test dan TB Management.
Produk dan Jangkauan Distribusi
UBC Medical Indonesia terus mengukuhkan posisinya sebagai pemain kunci di industri alat kesehatan diagnostik, khususnya di segmen diagnostik molekular berteknologi tinggi (high-tech). Perseroan mendistribusikan berbagai instrumen dan consumables, seperti PCR workstation, alat uji HPV, alat deteksi sindromik penyakit menular, hingga platform laboratorium otomatis.
Jaringan distribusi Perseroan kini menjangkau 17 provinsi di Indonesia, termasuk wilayah dengan kepadatan penduduk tinggi seperti Jabodetabek, Jawa Timur, Sumatera Utara, Kalimantan Timur, hingga Papua. UBC juga melayani berbagai rumah sakit umum pusat/daerah, laboratorium klinik swasta, hingga Kementerian Kesehatan dan Kementerian Pertahanan.
Strategi dan Transformasi Ke Depan
Ke depan, UBC Medical Indonesia menetapkan strategi berorientasi keberlanjutan dengan fokus pada:
- Pengembangan produk alat kesehatan lokal berbasis teknologi molekular.
- Memperluas hubungan jangka panjang dengan prinsipal internasional dan pelanggan domestik.
- Kolaborasi dengan lembaga global seperti FIND dalam pengembangan produk bersertifikasi WHO.
- Peningkatan layanan purna jual dan kelancaran kolektibilitas melalui pendekatan digital dan kemitraan aktif.
- Evaluasi risiko pasar secara berkelanjutan sebagai bagian dari transformasi operasional dan pertumbuhan strategis. Transformasi Industri Kesehatan
UBC juga menegaskan komitmennya mendukung agenda pemerintah dalam memperkuat industri kesehatan nasional. Di tengah meningkatnya belanja kesehatan per kapita dan proyeksi pasar industri kesehatan Indonesia yang diprediksi mencapai USD 35 miliar pada 2030, Perseroan optimistis menjadi bagian dari solusi kemandirian alat kesehatan dalam negeri.
Public Expose 2025 menjadi momentum penting bagi UBC Medical Indonesia Tbk dalam memperkuat transparansi, menjalin kepercayaan dengan investor, serta membuka peluang kemitraan baru. Perseroan berkomitmen untuk terus tumbuh, berinovasi, dan berkontribusi aktif dalam ekosistem layanan kesehatan nasional.