JAKARTA, KOMPASSINDO.COM, 26 Juni 2025 — Direktur Utama PT Aman Agrindo Tbk, Andreas Utomo, menyampaikan sejumlah poin penting usai pelaksanaan Paparan Publik Perseroan tahun 2025. Dalam sesi wawancara singkat, Andreas mengungkapkan dinamika yang memengaruhi sektor industri gula serta strategi perusahaan dalam menghadapi tantangan tersebut.
Ia menyoroti bahwa konflik geopolitik global saat ini berdampak besar terhadap harga komoditas, termasuk gula.
“Perang sangat memengaruhi harga komoditas secara global, termasuk gula. Kami berharap kondisi ini segera mereda agar pasar kembali stabil. Harga minyak dunia juga sangat berpengaruh terhadap harga gula, dan kami sangat berharap faktor eksternal ini bisa segera terkendali,” ujar Andreas.
Mengenai rencana ekspor, Andreas mengungkap bahwa perusahaan telah memetakan pasar internasional, dengan fokus awal pada Jepang dan Taiwan.
“Pasar ekspor yang kami bidik di antaranya Jepang dan Taiwan, karena mereka memiliki permintaan besar untuk gula merah dengan harga jual yang sangat baik. Untuk tahun 2025, kami menargetkan produksi dan penjualan gula merah sekitar 8.000 ton atau senilai kurang lebih Rp100 miliar,” jelasnya.
Lebih lanjut, Andreas juga menanggapi soal arah kebijakan pemerintahan baru, yang menurutnya memberi angin segar bagi pelaku industri gula.
“Pemerintah saat ini sangat mendukung investasi dan ekspansi industri tebu dan gula. Karena Indonesia masih bergantung pada impor gula, upaya memperkuat produksi dalam negeri menjadi bagian dari ketahanan pangan nasional. Ini peluang yang baik bagi pelaku usaha seperti kami,” katanya.
Namun ia juga menggarisbawahi tantangan terbesar dalam pengembangan industri gula, yakni terbatasnya lahan untuk budidaya tebu.
“Masalah terbesar kami adalah ketersediaan lahan. Kami berharap pemerintah, baik pusat maupun daerah, dapat lebih aktif dalam mendukung penyediaan lahan untuk perkebunan tebu. Tebu memerlukan kontur lahan yang landai dan area luas agar bisa dimekanisasi dan meningkatkan produktivitas,” ungkapnya.
Sebagai bagian dari strategi ekspansi, PT Aman Agrindo Tbk mulai menjajaki potensi lahan baru di Kabupaten Lebak, Banten, melengkapi wilayah Pandeglang yang telah lebih dahulu dikembangkan.
“Kami melihat potensi lahan yang cukup besar di Lebak. Tahun ini, kami rencanakan penanaman tebu di lahan seluas sekitar 1.250 hektar, dengan target produksi sekitar 100.000 ton tebu. Per hektarnya, potensi panen bisa mencapai 75 ton,” tutup Andreas.