JAKARTA, KOMPASSINDO.COM, 14 Juni 2025 – PT Halo Robotics memperkuat posisinya sebagai pelopor teknologi drone dan sistem pertahanan udara canggih di Indonesia dengan tampil impresif di ajang Indo Defence 2025 Expo & Forum yang berlangsung dari 11 hingga 14 Juni 2025 di JIExpo Kemayoran, Jakarta. Pameran pertahanan berskala internasional ini mengangkat tema “Defense Partnership for Global Peace and Stability”, serta diikuti oleh 55 negara, 32 paviliun nasional, dan lebih dari 1.180 perusahaan industri pertahanan dari seluruh dunia.
Dalam wawancara dengan awak media, Johannes Soekidi, Managing Director Halo Robotics, menjelaskan berbagai teknologi mutakhir yang dibawa tahun ini. Sorotan utama jatuh pada DJI Matrice 400, drone terbaru yang baru dirilis secara global pada 10 Juni 2025.
“Drone DJI Matrice 400 hadir dengan sistem transmisi 916 MHz yang memungkinkan jangkauan hingga 40 kilometer—solusi revolusioner untuk misi pengawasan dan intelijen nasional,” jelas Johannes.
Halo Robotics juga meluncurkan IMSI Catcher Payload yang dipasang pada Matrice 400. Alat ini mampu mendeteksi dan melacak perangkat ponsel dalam radius tertentu, sangat efektif untuk operasi intelijen, identifikasi target, dan pengamanan area strategis.
Inovasi lainnya adalah DJI Dock 3, sebuah sistem drone otomatis yang dapat lepas landas dan mendarat sendiri tanpa kendali manual. Sistem ini ideal untuk pengawasan jarak jauh, seperti wilayah perbatasan, pangkalan militer, hingga operasi keamanan kota besar yang membutuhkan kendali dari pusat komando melalui koneksi internet.
Selain teknologi pengawasan, Halo Robotics juga menampilkan DJI FlyCart 30, drone kargo yang mampu mengangkat beban hingga 30 kilogram. Drone ini dirancang untuk kebutuhan logistik di daerah ekstrem dan terpencil, sangat cocok bagi misi militer maupun operasi bantuan kemanusiaan.
Menutup rangkaian inovasi, Halo Robotics memperkenalkan Skyfend, sistem anti-drone canggih yang mampu mendeteksi, mengidentifikasi, dan menetralkan drone asing yang tidak dikenal. Sistem ini mengombinasikan radar aktif, kamera pengintai, dan deteksi frekuensi radio, tersedia dalam versi portabel serta versi permanen untuk kendaraan militer dan pos pertahanan tetap.
“Perang modern telah bergeser. Di medan tempur saat ini, sekitar 80% keterlibatan militer menggunakan drone. Sistem seperti Skyfend wajib dimiliki untuk mempertahankan wilayah udara nasional,” ujar Johannes.
Dengan keikutsertaan dalam Indo Defence 2025, Halo Robotics menegaskan komitmennya untuk terus berinovasi dan menjadi mitra utama pemerintah dan militer dalam transformasi teknologi pertahanan Indonesia. Perusahaan ini bertekad mendukung TNI, Polri, dan lembaga negara lainnya dalam memperkuat kedaulatan dan keamanan nasional berbasis teknologi canggih.