JAKARTA, KOMPASSINDO.COM – Direktur Jenderal Perhubungan Laut, Antoni Arif Priadi, didampingi Ketua Indonesian National Shipowners’ Association (INSA), Carmelita Hartoto, serta Sekretaris Jenderal International Maritime Organization (IMO), Arsenio Antonio Dominguez Velasco, dalam keterangannya di hadapan awak media saat sesi doorstop usai pembukaan Indonesia Maritime Week (IMW) 2025 yang berlangsung pada 26-28 Mei di Jakarta International Convention Center (JICC), Senin (26/5).

Antoni Arif Priadi menyampaikan bahwa agenda utama IMW 2025 adalah memperkuat kolaborasi antara perusahaan-perusahaan maritim nasional sekaligus mengusung berbagai gagasan strategis untuk mendukung pencalonan Indonesia sebagai anggota Dewan IMO. “Kami mengagendakan 22 gagasan yang dibungkus dalam satu kegiatan besar sebagai upaya memperkuat struktur industri maritim dan memperkuat posisi Indonesia di kancah internasional,” ujarnya.

Lebih lanjut, Antoni menekankan pentingnya peran media dalam menyebarkan informasi terkait maritim yang selama ini kerap disalahpahami hanya soal kapal dan pelabuhan. “Sektor maritim meliputi banyak hal dalam ekosistem kelautan yang harus diketahui publik secara luas,” tambahnya.

Sementara itu, Ketua INSA Carmelita Hartoto menyoroti pentingnya dukungan lintas kementerian dan lembaga untuk pengembangan infrastruktur maritim nasional. Ia juga mengapresiasi inisiatif pemerintah dalam menghadirkan pembiayaan yang lebih baik bagi pengadaan kapal dan mendorong konsep keberlanjutan melalui Green dan Blue Economy. “Ini menjadi cita-cita besar bagi pelaku usaha pelayaran di Indonesia, dan kami berharap semangat ini terus berlanjut,” katanya.

Dalam sesi tanya jawab, Antoni menegaskan bahwa Indonesia telah berhasil memperoleh dukungan suara signifikan dari 134 anggota IMO dan terpilih menjadi anggota Dewan IMO. “Keikutsertaan Indonesia di Dewan IMO memungkinkan kita menyampaikan ide dan inovasi dalam forum internasional. Contohnya, pengajuan sertifikat digital tanpa tanda tangan manual yang kini sudah diakui dunia,” ujarnya.

Menyoal potensi investasi dalam IMW, Antoni menegaskan tidak ada target investasi khusus dalam pameran ini, melainkan lebih pada mendorong pertemuan dan diskusi bisnis antara pelaku industri maritim dan calon investor.

Terkait pengembangan pariwisata maritim, Antoni menjelaskan bahwa Pelabuhan Benoa telah siap sebagai hub maritim pariwisata Bali dengan fasilitas standar internasional yang mendukung kapal-kapal penumpang. Sementara itu, Makassar dikembangkan sebagai pelabuhan logistik utama untuk mempermudah distribusi barang dari wilayah timur Indonesia, yang akan mengefisienkan waktu dan biaya pengiriman.

Indonesia Maritime Week 2025 menjadi momen penting bagi Indonesia untuk menunjukkan kapasitas dan potensi industri maritim nasional di mata dunia, sekaligus memperkuat sinergi antar pemangku kepentingan demi kemajuan sektor kelautan dan transportasi laut. (Hsn)

By Admin

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *