JAKARTA, KOMPASSINDO.COM –
Persatuan Ummat Islam (PUI) menyelenggarakan Muktamar PUI ke-15 dengan mengusung tema “Membangun Kemandirian, Memajukan Indonesia”, bertempat di Convention Hall SMESCO Indonesia, Jakarta, pada Selasa (13/5).
Muktamar ini dihadiri oleh ribuan peserta dari berbagai wilayah Indonesia dan diwarnai dengan beragam rangkaian acara. Mulai dari parade tausiah dan penampilan sekolah, tarian tradisional Tari Saman, hingga sambutan dari sejumlah tokoh nasional serta Ketua Umum PUI. Dalam kesempatan ini, PUI juga secara resmi meluncurkan Visi PUI 2025 yang menjadi arah gerakan dakwah dan sosial keumatan di masa depan.
Sebagai bentuk penghargaan terhadap kontribusi individu dalam dakwah dan pengabdian sosial, PUI memberikan Anugerah Bintang Jasa. Selain itu, turut diluncurkan Gerakan Nasional Wakaf Pangan (GNWF) sebagai bentuk komitmen PUI dalam penguatan ketahanan pangan berbasis wakaf, serta konser amal dan penggalangan dana untuk Palestina.
Sesi foto bersama para tokoh nasional menambah semarak dan kebersamaan dalam kegiatan ini.
Sambutan Ketua Umum DPW PUI Jawa Barat, KH. Iman Budiman, S.Th.I., M.Ag
Dalam salah satu sesi talkshow, Ketua Umum DPW PUI Jawa Barat, KH. Iman Budiman, S.Th.I., M.Ag., menyampaikan pesan penting tentang pentingnya peran PUI dalam menghadapi tantangan zaman. Beliau mengatakan:
“Muktamar kali ini adalah kesempatan besar bagi kita untuk merumuskan langkah-langkah strategis yang akan memperkuat peran PUI dalam membangun Indonesia yang lebih maju. Dengan tema ‘Membangun Kemandirian, Memajukan Indonesia’, kita diingatkan bahwa tanggung jawab besar ada pada kita semua sebagai umat Islam untuk memajukan bangsa ini. Melalui PUI, kita tidak hanya berfokus pada dakwah, tetapi juga pada pemberdayaan umat melalui program-program sosial yang konkret.”
Beliau juga menegaskan pentingnya penguatan sinergi antar kader PUI dan masyarakat untuk mewujudkan tujuan besar ini. “Kita harus menjadi bagian dari solusi dalam setiap tantangan yang dihadapi bangsa, dan itu dimulai dari kebersamaan kita hari ini,” tambah KH. Iman Budiman.
Muktamar PUI kali ini juga menghadirkan sesi islah talkshow yang menarik. Dalam sambutannya, Ketua Umum PUI menyampaikan pesan penting kepada peserta:
“Pertemuan yang singkat ini bukan hanya sekadar ajang silaturahim dan bersalam-salaman. Ini adalah momentum yang harus melahirkan gagasan-gagasan hebat untuk kemajuan di masa depan. Muktamar NU ke-15 ini harus menjadi momen yang berarti, melahirkan strategi baru yang akan membawa kemajuan. Kita hadirkan keteladanan dari para pendiri PUI seperti Kyai Haji Abdul Halim dari Majalengka dan Kyai Haji Ahmad Sanusi dari Sukabumi, yang telah dianugerahi gelar pahlawan nasional. Keteladanan mereka adalah inspirasi untuk membangun kemajuan PUI di masa mendatang. Sejarah kita bukan sekadar catatan dalam buku, tetapi harus menjadi inspirasi dalam bentuk strategi baru dan narasi yang segar. Kita akan menghadirkan kemajuan dan kebangkitan yang nyata.”
Ketua Umum PUI DPW Jawa Barat juga menyampaikan keyakinannya bahwa lima tahun mendatang, Muktamar PUI ke-16 yang akan diadakan di Gelora Bung Karno dapat dihadiri oleh 100.000 jamaah dan kader terbaik dari seluruh Indonesia. Keyakinan tersebut menginspirasi peserta untuk terus maju bersama, saling menguatkan, dan menjaga persatuan dalam menghadirkan perubahan.
“Pada hari ini, kita tidak hadir untuk melemahkan atau memisahkan. Kita hadir untuk menguatkan, memberi, dan bersama-sama membangun ormas Islam yang terdepan dalam memberikan pelayanan terbaik untuk agama, bangsa, dan negara di masa yang akan datang,” ujarnya.
Acara ini dihadiri oleh sekitar 4.000 peserta dari berbagai daerah, termasuk DKI Jakarta, Jawa Barat, dan Banten, menunjukkan antusiasme yang tinggi dari umat dalam menyukseskan Muktamar PUI ke-15.