YOGYAKARTA, KOMPASSINDO.COM – Puluhan pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) yang mengembangkan produk berbahan turunan kelapa sawit di Yogyakarta mendapat perhatian khusus dari Asosiasi Petani Kelapa Sawit Indonesia (APKASINDO) dan Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS). Mereka dilibatkan dalam Workshop Digital Marketing Bagi UMKM Sawit yang digelar di Auditheater INSTIPER Yogyakarta, Kamis–Jumat, 24–25 April 2025.

Selama dua hari penuh, para peserta mendapatkan berbagai materi praktis mengenai strategi pemasaran digital untuk meningkatkan penjualan produk sawit di era teknologi.

Sekretaris Jenderal APKASINDO, Dr. Rino Afrino, ST., MM., menjelaskan bahwa workshop ini merupakan bagian dari upaya mendorong hilirisasi sawit yang sedang digalakkan pemerintah.

“Melalui hilirisasi, produk turunan sawit memiliki nilai tambah yang besar, membuka lapangan kerja baru, serta mendorong pertumbuhan ekonomi. Melalui pelatihan ini, kami ingin memperkuat peran UMKM sawit di Yogyakarta agar mampu memanfaatkan teknologi digital untuk memperluas pasar,” ujar Dr. Rino saat membuka workshop, Kamis (24/4/2025).

Menurutnya, dengan jumlah penduduk Indonesia yang mencapai lebih dari 260 juta jiwa dan konektivitas internet yang menjangkau hampir seluruh wilayah, peluang pasar produk sawit sangat besar.

“UMKM sawit harus jeli melihat potensi ini. Teknologi digital membuka ruang seluas-luasnya untuk memasarkan produk, tanpa dibatasi ruang dan waktu,” tambahnya.

Lebih lanjut, Dr. Rino menyampaikan bahwa APKASINDO berkomitmen menghubungkan lebih dari satu juta petani sawit dengan para pelaku industri kreatif berbahan dasar sawit.

“Ada banyak produk kecantikan hingga bahan makanan berbahan turunan sawit. Ini peluang besar yang perlu dimaksimalkan melalui pemasaran digital,” tegasnya.

Ia juga berharap, setelah workshop ini, produk-produk turunan sawit hasil UMKM Yogyakarta dapat hadir dan bersaing di berbagai platform e-commerce, memperkuat kedaulatan produk dalam negeri di pasar global.

Dalam kesempatan yang sama, Rektor INSTIPER Yogyakarta, Dr. Harsawardana, menegaskan dukungan penuh pihak kampus terhadap inisiatif ini.

“INSTIPER siap menjadi jembatan antara penyedia bahan baku, yaitu para petani sawit di seluruh Indonesia, dengan industri rumahan dan UMKM di Yogyakarta. Dengan teknologi digital, jarak dan batasan wilayah bukan lagi masalah,” ucap Dr. Harsawardana.

Ia juga berharap para pelaku UMKM yang mengikuti workshop ini dapat mengembangkan produk-produk kreatif berbahan dasar sawit, sekaligus memperkuat hilirisasi sektor kelapa sawit nasional.

“Melalui digital marketing, produk UMKM sawit berpotensi mendunia, memberikan manfaat ekonomi tidak hanya untuk saat ini, tapi juga untuk masa depan,” pungkasnya.

By Admin

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *