JAKARTA, KOMPASSINDO.COM – Semangat persatuan dan kontribusi nyata bagi bangsa kembali digaungkan dalam pelantikan Dewan Pengurus Pusat (DPP) dan Dewan Pengurus Wilayah (DPW) Jakarta Ikatan Keluarga Alumni Universitas Islam Indonesia (IKA UII) periode 2025–2030 yang digelar pada Jumat, 25 April 2025, di Jakarta. Acara ini dirangkai dengan kegiatan Halal Bihalal, Rapat Kerja Nasional (Rakernas), dan Upgrading Skill bertema “Mewujudkan Asa, Membangun Harapan Indonesia”.
Pelantikan yang penuh khidmat ini dihadiri oleh Menteri Dalam Negeri, Muhammad Tito Karnavian, Rektor Universitas Islam Indonesia (UII) saat ini adalah Prof. Fathul Wahid, S.T., M.Sc., Ph.D, Ketua Umum DPP IKA UII Ari Yusuf Amir, S.H., M.H., Sekretaris Jenderal, seluruh jajaran pengurus pusat, pengurus wilayah, tamu undangan dari berbagai kalangan, serta para tokoh nasional yang turut memberikan pandangan strategis terkait peran alumni dalam membangun bangsa.
Mewarisi Semangat Peradaban dan Keumatan
Dalam sambutannya, Ari Yusuf Amir menegaskan bahwa pelantikan ini bukanlah akhir dari sebuah proses, melainkan titik tolak untuk menenun kontribusi yang lebih besar bagi umat dan bangsa. “Acara ini adalah manifestasi tekad untuk melanjutkan perjuangan para pendiri UII, yang mendirikan kampus ini bukan sekadar institusi pendidikan, tetapi sebagai batu pertama peradaban bangsa,” ujarnya.
UII yang didirikan oleh para tokoh besar seperti Muhammad Hatta, Mohammad Natsir, dan KH Abdul Kahar Muzakir, menurut Ari, menyimpan warisan pemikiran besar yang harus terus dihidupkan oleh para alumninya. “Kita semua memikul tanggung jawab untuk membawa misi besar ini ke medan pengabdian, menjadikan ilmu untuk melayani, bukan untuk menguasai. Kekuasaan adalah amanah, bukan alat,” tegasnya.
Ari juga mengungkapkan bahwa saat ini IKA UII telah memiliki sekitar 30.000 alumni dan berhasil membentuk kepengurusan di 34 provinsi di Indonesia, bahkan hingga ke luar negeri seperti Australia. Tak hanya memperkuat jaringan, IKA UII juga telah menjalankan program beasiswa yang telah membantu banyak mahasiswa serta membina alumni yang kini telah sukses di berbagai bidang.
Rektor UII: Militansi Alumni Adalah Kekuatan
Rektor UII, Prof. Fathul Wahid, S.T., M.Sc., Ph.D., turut memberikan apresiasi atas militansi para alumni yang tetap menjaga semangat dan nilai-nilai luhur UII. Ia menyebut karakter alumni UII yang tangguh dan militan sebagai kekuatan utama yang harus terus dirawat dan disalurkan untuk kemaslahatan bangsa.
“UII bukan hanya nama kampus, tapi adalah kacamata pandang. Kita bisa berbeda pendapat secara politik atau strategi, tetapi ketika kembali sebagai alumni, kita harus memakai kacamata UII – kacamata keilmuan, keislaman, dan kebangsaan,” kata Prof. Fathul.
Ia juga mengingatkan agar para alumni selalu berpegang pada nilai-nilai kejujuran, keadilan, dan kesetaraan dalam menjalankan peran di masyarakat. “Alumni UII harus menjadi duta besar kampus, menjadi solusi atas persoalan bangsa, bukan bagian dari masalahnya,” tambahnya.
Tak lupa, Rektor UII juga menyampaikan sebuah pantun ringan untuk memecah suasana:
“Buah mangga per kilo tiga, tambah satu jadi empat, kepada DPP selamat bekerja, lanjutkan kiprah penuh semangat.”
Mendagri Tito Karnavian Ajak IKA UII Berkontribusi dalam Kajian Pilkada
Menteri Dalam Negeri, Muhammad Tito Karnavian, hadir sebagai keynote speaker. Dalam sambutannya, Tito mengangkat isu strategis mengenai pelaksanaan Pilkada Serentak 2024 yang menurutnya menyisakan sejumlah tantangan besar.
Tito menjelaskan bahwa sebanyak 545 daerah baru saja melaksanakan Pilkada Serentak, dan ini merupakan yang pertama kali dalam sejarah Indonesia. Namun, ia menyebut pelaksanaan Pilkada di tengah siklus lima tahunan pemerintahan nasional dan daerah kerap menimbulkan ketidaksinkronan dalam perencanaan dan pelaksanaan program pembangunan.
“Misalnya, Presiden dilantik tahun 2024, tetapi di tengahnya, muncul kepala daerah baru dengan visi misi yang berbeda. Ini menimbulkan ketidakharmonisan dalam sinkronisasi program antara pusat dan daerah,” jelasnya.
Tito tidak serta merta menawarkan solusi, namun ia melemparkan persoalan ini untuk menjadi bahan kajian akademik. Ia mengajak IKA UII untuk turut menyusun rekomendasi yang bisa menjadi masukan penting bagi Kemendagri dan DPR RI, terutama dalam rencana revisi Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2016 tentang Pilkada.
“Kami harap UI dan IKA UII, dengan banyaknya pemikir hebat di dalamnya, bisa menyumbang pemikiran strategis dan akademis demi penyempurnaan sistem demokrasi kita ke depan,” harap Tito.
Bersinergi untuk Masa Depan Indonesia
Rangkaian acara yang berlangsung selama tiga hari ini tidak hanya menjadi momentum pelantikan semata, tetapi juga menjadi ajang konsolidasi nasional para alumni UII dari berbagai daerah dan profesi. Halal Bihalal menjadi ruang penguatan silaturahmi, Rakernas menjadi forum strategis perumusan program kerja, dan Upgrading Skill menjadi wadah peningkatan kapasitas alumni agar mampu menjawab tantangan zaman.
Dengan tema besar “Mewujudkan Asa, Membangun Harapan Indonesia”, seluruh rangkaian kegiatan ini mencerminkan semangat kolektif IKA UII untuk berperan aktif dalam pembangunan nasional. Para alumni didorong untuk terus menjaga integritas, menjunjung nilai Islam rahmatan lil ‘alamin, dan membawa perubahan positif di tengah masyarakat.
Semangat kolaboratif, militansi intelektual, serta kontribusi nyata dari para alumni UII menjadi kekuatan besar yang diyakini mampu menorehkan prestasi dan peran strategis dalam mewujudkan Indonesia yang adil, makmur, dan bermartabat.
