JAKARTA, KOMPASSINDO.COM – Suasana hangat penuh keakraban menyelimuti acara Halal Bihalal yang digelar Persatuan Penyintas Stroke Indonesia (PPSI) Jakarta Selatan pada Minggu (13/4/2025) di Bona Indah, Lebak Bulus, Jakarta Selatan. Kegiatan ini menjadi momen istimewa yang tidak hanya mempererat tali silaturahmi, namun juga menjadi ajang pemulihan semangat dan mental para penyintas stroke dari berbagai wilayah di Indonesia.

Sekitar 70 orang penyintas stroke hadir dalam acara ini, dengan total partisipasi mencapai 120 orang. Uniknya, peserta tidak hanya datang dari Jakarta Selatan, tetapi juga dari daerah lain seperti Yogyakarta, Bogor, dan Balikpapan. Kebersamaan mereka menjadi simbol bahwa jarak bukanlah penghalang untuk saling mendukung dalam proses pemulihan.

Acara ini juga turut dihadiri oleh sejumlah tokoh penting dan pemangku kepentingan lokal, antara lain Kesra Walikota Jakarta Selatan Bapak Tommy, Lurah Lebak Bulus Bapak Djaenudin, Ketua RW 06 Bona Indah Bapak Syamsir Loebis, serta penggerak UMKM Sunday Market Bona Indah, Ibu Dewi. Kehadiran mereka menjadi bentuk nyata dukungan pemerintah dan komunitas terhadap perjuangan para penyintas stroke untuk kembali pulih dan mandiri.

Ketua DPC PPSI Jakarta Selatan, Maria Sri Rosa Sinta—yang akrab disapa Ibu Rosa—mengungkapkan bahwa acara ini lahir dari kerinduan para penyintas stroke untuk kembali berkumpul, berbagi cerita, dan saling menguatkan.

“Acara ini bukan sekadar Halal Bihalal. Ini adalah momen kebangkitan. Banyak dari penyintas yang merasa terpuruk, kehilangan kepercayaan diri, bahkan ditinggalkan keluarga dan lingkungan. Melalui pertemuan ini, kami ingin menyampaikan pesan: kita tidak sendiri,” ujar Ibu Rosa kepada awak media.

Ia menjelaskan, stroke kerap meninggalkan dampak besar bagi penderitanya, tidak hanya secara fisik tapi juga mental. Banyak dari mereka mengalami disabilitas seperti kelumpuhan tangan dan kaki, gangguan penglihatan, hingga penurunan fungsi kognitif. Namun Ibu Rosa menegaskan, penyembuhan tidak hanya bergantung pada obat-obatan.

“Latihan fisik penting, tapi yang lebih penting adalah hati yang gembira dan semangat untuk terus bergerak. Rasa percaya diri dan dukungan dari sesama penyintas adalah ‘obat’ yang luar biasa. Bahkan, dalam komunitas ini, ikatan yang terjalin sering kali lebih kuat daripada hubungan antar orang normal,” jelasnya.

Sebagai penyintas stroke sejak tahun 2020, Ibu Rosa memahami betul perasaan terisolasi yang sering dialami. Namun pengalaman tersebut justru mendorongnya untuk aktif membangun komunitas yang mampu menjadi ruang aman dan penuh harapan bagi mereka yang mengalami nasib serupa. Ia bahkan telah berkecimpung dalam kegiatan sosial sejak 2012.

“Saya pernah mengalami trauma berat, bahkan sempat mengalami kelumpuhan dan gangguan penglihatan. Tapi karena dukungan dari sesama teman penyintas, saya kembali menemukan semangat hidup,” kenangnya dengan mata berbinar.

Tak hanya ajang silaturahmi, acara ini juga menjadi wadah pemberdayaan. Beberapa pelaku UMKM dari kalangan penyintas turut memamerkan produk-produk kreatif mereka, mulai dari makanan olahan seperti bakso, bebek goreng, hingga minuman herbal. Meski dengan keterbatasan fisik, mereka mampu menunjukkan bahwa produktivitas tetap bisa diraih.

“Ada yang bahkan melayani pelanggan hanya dengan satu tangan. Tapi semangat mereka luar biasa. Ini bukti nyata bahwa keterbatasan bukan akhir dari segalanya, justru bisa menjadi awal untuk bangkit,” kata Ibu Rosa penuh semangat.

Selain dari kalangan penyintas, acara ini juga didukung oleh relawan, komunitas lokal, dan beberapa perwakilan dari pemerintah. Bahkan, pihak Kecamatan dan Walikota Jakarta Selatan disebut telah memberikan dukungan penuh untuk kegiatan-kegiatan PPSI di masa mendatang, termasuk fasilitas tempat dan pendampingan program.

“Kami sudah mendapat ruang dari pihak Walikota. Tinggal bagaimana kesiapan dari teman-teman—baik secara fisik maupun mental. Tapi kami yakin, jika kita saling mendukung, kita bukan hanya bisa meminta, tapi juga memberi manfaat bagi masyarakat,” ujarnya menutup.

Dengan semangat kebersamaan dan tekad untuk terus melangkah, PPSI Jakarta Selatan menunjukkan bahwa hidup pasca-stroke tetap bisa dijalani dengan penuh makna. Komunitas ini bukan hanya tempat berbagi luka, tapi juga ruang untuk merajut harapan, satu langkah kecil demi satu langkah besar menuju pemulihan.

By Admin

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *