JAKARTA, KOMPASSINDO.COM – Lembaga Perumahan Nasional (LPN) yang berada di bawah Kementerian Perumahan Rakyat Republik Indonesia menggelar acara Penyerahan Surat Keputusan Direksi dan Komisaris di Jakarta, Senin (23/3). Dalam acara tersebut, Maria Tiurma Sitorus, S.H., M.Th. resmi diangkat sebagai Direktur Sumber Daya Manusia (SDM) LPN.
Pengangkatan Maria Tiurma Sitorus dilakukan langsung oleh Dewan Komisaris LPN, Prof. Dr. H. Tubagus Bahrudin, S.E., M.M., dan disaksikan oleh jajaran Dewan Pengurus LPN lainnya. Dalam pidatonya, Maria menegaskan komitmennya untuk meningkatkan kinerja pegawai LPN dengan prinsip kejujuran, kerja keras, dan integritas tinggi demi mewujudkan cita-cita pembangunan perumahan nasional yang layak bagi masyarakat.
Misi Besar: Bangun 3 Juta Rumah dalam Tiga Tahun
Dalam sesi wawancara dengan awak media, Maria menyampaikan visinya yang ambisius, yakni merealisasikan pembangunan tiga juta rumah dalam waktu tiga tahun. Ia menekankan pentingnya komitmen nyata dari seluruh pihak, termasuk pemerintah dan lembaga keuangan, agar rencana tersebut tidak sekadar janji kosong.
“Saya tidak mau hanya sekadar wacana atau PHP (Pemberi Harapan Palsu). Pembangunan rumah harus benar-benar terealisasi maksimal dalam tiga tahun ini. Target saya adalah membangun tiga juta unit rumah di seluruh Indonesia dengan kualitas yang jauh lebih baik dari sebelumnya,” tegas Maria.

Ia juga menekankan bahwa rumah yang dibangun harus memiliki standar yang lebih layak. Menurutnya, tipe rumah 21 dan 36 yang selama ini banyak digunakan kurang memadai. Oleh karena itu, ia ingin mendorong pembangunan rumah tipe 50 dengan luas tanah minimal 100 meter persegi agar lebih nyaman dan tahan lama hingga ratusan tahun.
“Saya ingin rumah yang benar-benar layak huni, dengan fasilitas yang bagus, kualitas yang kuat, dan dapat bertahan dalam jangka panjang. Jangan seperti rumah yang baru beberapa tahun sudah rusak. Ini harus menjadi perubahan nyata dalam sektor perumahan nasional,” tambahnya.
Perumahan Tanpa DP dan Kredit Murah untuk Rakyat
Salah satu gagasan besar Maria adalah menghapus uang muka (DP) dalam pembelian rumah serta menyediakan skema kredit perumahan dengan cicilan ringan. Ia berencana mengusulkan kebijakan ini kepada Menteri Perumahan dan Bank Tabungan Negara (BTN) agar masyarakat berpenghasilan rendah bisa lebih mudah memiliki rumah.
“Sekarang ini masyarakat kesulitan memiliki rumah karena terbentur DP yang tinggi dan syarat kredit yang berat. Saya ingin mengubah sistem ini. Tidak perlu ada DP, dan cicilan harus ringan dengan tenor 15 hingga 20 tahun. Jangan sampai rakyat tidak bisa memiliki rumah hanya karena syarat yang terlalu rumit,” ujarnya.

Ia juga menegaskan bahwa tujuan utama kebijakan ini adalah mewujudkan keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia, sebagaimana tercantum dalam sila kelima Pancasila. Maria berjanji akan memperjuangkan agar setiap warga negara bisa memiliki tempat tinggal yang layak tanpa terbebani oleh aturan-aturan yang menyulitkan.
Berantas Korupsi di Sektor Perumahan
Selain fokus pada pembangunan rumah, Maria juga menyoroti pentingnya integritas dalam dunia perumahan. Ia berjanji akan menindak tegas segala bentuk korupsi dalam proyek-proyek perumahan, termasuk praktik mark-up harga dan suap dalam tender pembangunan.
“Selama ini banyak kasus pembangunan rumah yang kualitasnya buruk karena ada praktik korupsi. Saya tidak ingin itu terjadi lagi. Kita harus membangun rumah seolah-olah kita membangun rumah untuk diri sendiri, dengan hati yang tulus dan tidak korupsi. Jika ada pegawai yang masih bermain-main dengan anggaran, saya akan memberikan peringatan tegas. Jika masih tidak berubah, maka harus diproses hukum,” tegasnya.
Maria juga mengusulkan agar gaji pegawai di sektor perumahan dinaikkan hingga 100 persen agar mereka tidak tergoda melakukan tindakan korupsi. Ia percaya bahwa dengan kesejahteraan yang cukup, para pegawai bisa bekerja dengan jujur dan tanpa tekanan.
“Gaji harus dinaikkan, tetapi jika masih ada yang korupsi, maka harus ada hukuman yang berat. Saya ingin pegawai di LPN, Perumnas, dan instansi lainnya bisa bekerja dengan hati yang bersih tanpa takut dikejar-kejar KPK,” katanya.
Visi Indonesia Sejahtera dan Bebas Korupsi
Maria menutup pernyataannya dengan menegaskan bahwa seluruh masyarakat Indonesia berhak memiliki rumah, dan hal itu harus diwujudkan melalui kebijakan yang adil serta pemerintahan yang bersih. Ia berharap dapat memberikan teladan bagi pegawai di sektor perumahan agar bekerja dengan penuh keikhlasan dan integritas.
“Saya ingin mengajarkan kepada seluruh pegawai bahwa bekerja adalah ibadah. Jika kita bekerja dengan niat melayani Tuhan, maka kita tidak akan tergoda untuk melakukan kecurangan. Kita harus membangun Indonesia yang sejahtera, adil, dan makmur, di mana setiap orang memiliki tempat tinggal yang layak,” pungkasnya.
Dengan visi besar yang ia bawa, Maria Tiurma Sitorus diharapkan dapat membawa perubahan nyata di sektor perumahan nasional, memastikan setiap rakyat Indonesia mendapatkan hunian yang berkualitas, serta menciptakan lingkungan kerja yang bebas dari praktik korupsi.