JAKARTA, KOMPASSINDO.COM, Minggu (23/3) – Bazzar Ramadhan Yang di gelar Sesi Kepemudaan Masjid Al- Falah Bona Indah. Lebak Bulus. Jakarta Selatan . berkolaborasi dengan sunday market Bona Indah menggandeng Teman teman disabilitas Stroke ( PPSI) dalam Bazaar Ramadhan 2025, yang menarik perhatian masyarakat luas.
Meskipun sempat diguyur hujan, antusiasme pengunjung tidak surut. Stand-stand UMKM yang berpartisipasi laris manis, menciptakan suasana penuh semangat dan kebersamaan. Acara ini diikuti oleh 30 peserta, dengan lima di antaranya merupakan penyintas stroke yang tergabung dalam PPSI.
Semangat Penyintas Stroke dalam UMKM
Salah satu peserta yang mencuri perhatian adalah Rico Harahap, penyintas stroke berusia 54 tahun. Sebelumnya, ia adalah seorang programmer yang aktif mengembangkan perangkat lunak. Namun, setelah mengalami stroke akibat sumbatan di pembuluh darah otak, kehidupannya berubah drastis.
“Stroke ini saya derita hampir 10 bulan. Alhamdulillah, sekarang saya lebih baik berkat dukungan teman-teman di PPSI Jaksel. Saya diajak oleh Pak Haryanto dan Bu Betty untuk ikut bazaar ini, dan kesannya luar biasa. Saya jadi lebih semangat,” ujar Rico saat ditemui di stand-nya.
Di bazaar ini, Rico menjual Tahu Bakso Lumpia Asmara, usaha keluarga dari saudara istrinya di Ungaran. “Alhamdulillah, hasil penjualan cukup baik. Saya berharap bazaar ini bisa membantu perekonomian keluarga,” tambahnya.
Dukungan dan Harapan PPSI Jaksel
Ketua DPC PPSI Jakarta Selatan, Maria Sri Rosa Sinta, atau yang akrab disapa Ibu Rosa, mengungkapkan kebahagiaannya melihat bazaar ini sukses besar.
“Awalnya saya khawatir hujan akan membuat pengunjung sepi, tapi ternyata tidak. Barang-barang yang dijual habis! PPSI Jaksel menempati lima stand di pasar ini, termasuk stand disabilitas yang menjual berbagai produk seperti rajutan, tas, jamu, hingga minuman herbal seperti kombucha,” jelasnya.
Menurut Ibu Rosa, kegiatan ini bukan sekadar ajang berjualan, tetapi juga menjadi upaya untuk meningkatkan semangat hidup para penyintas stroke serta membantu mereka bangkit secara ekonomi. “Banyak dari mereka yang mengalami kesulitan ekonomi setelah terkena stroke. Dengan ikut serta di bazaar ini, mereka bisa mendapatkan penghasilan dan kembali percaya diri,” tambahnya.
Ia juga mencontohkan sosok Adrin, seorang penyintas stroke yang sebelumnya berprofesi sebagai profesional di bidang IT. “Dulu dia S2 komputer dan bekerja di kantor, tapi setelah terkena stroke, hidupnya berubah. Dengan adanya kegiatan seperti ini, dia bisa bangkit dan kembali bersemangat,” tutur Ibu Rosa.
Sunday Market Bona Indah: Wadah Berkembangnya UMKM
Perwakilan dari Sunday Market Bona Indah, Ibu Dewi, menjelaskan bahwa bazaar ini merupakan bagian dari program rutin mereka dalam membina pelaku UMKM.
“Sunday Market adalah organisasi nirlaba yang rutin mengadakan bazaar saat 17 Agustus, Lebaran, dan hari-hari besar lainnya. Dalam setahun, kami bisa menggelar tiga hingga empat bazaar, dan yang paling ramai biasanya di bulan Agustus dengan sekitar 70 stand,” ungkapnya.
Bazaar Ramadhan tahun ini adalah penyelenggaraan ketiga sesi Kepemudaan Masjid Al – Falah Bona Indah. Yang berkolaborasi dengan Sunday Market Bona Indah
Selain menghadirkan berbagai produk kuliner dan kerajinan, acara ini juga dimeriahkan oleh berbagai kompetisi, seperti lomba mengaji anak-anak, lomba dai cilik, hingga fashion show.
“Kami mempersiapkan acara ini dalam satu hingga dua bulan. Peserta kami kumpulkan melalui grup WhatsApp. Sebelum pandemi, anggota kami mencapai 250 orang. Namun, saat pandemi, kegiatan sempat terhenti, dan baru mulai aktif kembali belakangan ini,” jelas Ibu Dewi.
Terkait keterlibatan PPSI Jaksel dalam bazaar ini, Ibu Dewi sangat mengapresiasi kolaborasi yang dilakukan. *”Kami terbuka bagi siapa saja yang ingin ikut serta, termasuk para penyintas