JAKARTA, KOMPASINDO.COM – PT Jasa Marga menggelar konferensi pers terkait kesiapan operasional untuk Idul Fitri 2025 pada Rabu, 19 Maret 2025, bertempat di lantai 3 Jasamarga Tollroad Command Center. Dalam acara ini, sejumlah narasumber dari Jasa Marga Grup hadir untuk memberikan pemaparan mengenai upaya perusahaan dalam memastikan kelancaran arus mudik dan arus balik Lebaran tahun ini.
Beberapa petinggi Jasa Marga yang turut hadir dalam konferensi pers ini antara lain Bimo Esmunantyo, Direktur Fasilitas Jalan Tol PT. Jasamarga Related Business, Yoga Tri Anggoro, Direktur Utama PT. Jasamarga Tollroad Operator, serta Atika Dara Prahita, Lisye Octaviana, Aldrin Maulana, dan Suchandra P. Hutabarat yang semuanya menjelaskan langkah-langkah persiapan untuk menghadapi arus lalu lintas yang meningkat pada periode Lebaran mendatang.
Fokus pada Koordinasi dan Penanganan Kepadatan
Lisye Octaviana, Corporate Communication & Community Development Group Head PT. Jasamarga (Persero) Tbk, menjelaskan mengenai koordinasi yang intens dengan pihak kepolisian untuk mengatasi potensi kepadatan arus lalu lintas. “Kami sudah melakukan koordinasi dengan pihak kepolisian untuk menyamakan persepsi terkait langkah-langkah yang harus diambil jika terjadi kepadatan. Salah satunya adalah pengaturan arus lalu lintas di jalur-jalur yang berpotensi mengalami kemacetan, mulai dari Jakarta-Cikampek hingga Kalikangkung,” jelas Lisye.
Di samping itu, Jasa Marga juga mempersiapkan berbagai rekayasa lalu lintas seperti contraflow untuk menghindari penumpukan kendaraan. Lisye juga mengungkapkan target peningkatan kecepatan rata-rata perjalanan. Tahun lalu, kecepatan rata-rata arus mudik tercatat sekitar 73 km/jam, dan Jasa Marga berharap pada tahun 2025, kecepatan ini bisa meningkat dengan waktu tempuh yang lebih efisien, khususnya untuk rute dari Jakarta hingga Semarang.
Rekayasa Lalu Lintas dan Peningkatan Infrastruktur
Yoga Tri Anggoro, Direktur Utama PT. Jasamarga Tollroad Operator, menambahkan, Jasa Marga telah menyiapkan beberapa langkah antisipasi untuk mengurangi kepadatan di titik-titik krusial. “Kami akan melakukan pemantauan secara prediktif, mengukur kedatangan kendaraan sebelum titik-titik kepadatan, dan melakukan upaya seperti contraflow jika diperlukan. Kami ingin memastikan, di tahun ini, kepadatan bisa dikendalikan dengan baik,” ujar Yoga.
Jasa Marga juga memperhatikan layanan transaksi di gerbang tol. Salah satu masalah yang sering terjadi adalah kepadatan di gerbang tol akibat transaksi yang lambat. Untuk itu, pihaknya telah menambahkan berbagai fasilitas, seperti lebih banyak gardu tol dan penggunaan aplikasi pembayaran digital untuk mempermudah proses transaksi. “Kami meminta agar pengguna jalan memastikan saldo kartu tol mereka cukup sebelum sampai di gerbang untuk menghindari kemacetan,” tambah Yoga.
Peningkatan Layanan di Rest Area
Selain fokus pada kelancaran arus lalu lintas, Jasa Marga juga memperhatikan kenyamanan pengguna jalan dengan meningkatkan layanan di rest area. Atika Dara Prahita, Operasional & Maintenance Management Group Head PT. Jasamarga (Persero) Tbk, menjelaskan bahwa untuk mendukung kenyamanan pemudik, pihaknya akan meningkatkan fasilitas di rest area, termasuk menambah jumlah petugas kebersihan dan keamanan. “Untuk fasilitas toilet, kami juga menambah jumlah toilet fungsional yang akan dibuka selama periode mudik. Kami juga akan mengarahkan pengguna jalan untuk memanfaatkan toilet yang tersedia secara merata di seluruh rest area,” ujar Atika.
Selain itu, rest area juga akan dilengkapi dengan fasilitas tambahan untuk kendaraan besar, yang akan dialihkan ke area parkir kendaraan kecil saat puncak arus mudik dan balik.
Fungsionalisasi Ruas Jalan Tol Baru
Jasa Marga juga mengungkapkan bahwa ada beberapa ruas jalan tol yang akan berfungsi secara fungsional selama periode mudik. Michael, Direktur Utama PT. Jasamarga Jogja-Solo, mengungkapkan bahwa ruas tol Klaten-Prambanan akan dibuka untuk kendaraan golongan 1 dari 24 Maret hingga 7 April 2025, yang hanya akan beroperasi pada siang hari. “Kami berharap dengan adanya pembukaan fungsional ini, arus mudik akan lebih terdistribusi dan mempermudah perjalanan pemudik,” ujar Michael.
Proyeksi Jumlah Kendaraan
Terkait proyeksi jumlah kendaraan, Jasa Marga memperkirakan adanya peningkatan jumlah kendaraan yang keluar dari Jakarta sebesar 1,1% dibandingkan tahun lalu. Dari perhitungan yang dilakukan, diperkirakan sekitar 2,8 juta kendaraan akan menggunakan jalan tol pada periode mudik 2025. Meskipun ada sedikit penurunan pada jumlah kendaraan yang masuk Jakarta, namun distribusi kendaraan di jalan tol diharapkan lebih merata, yang akan membantu mengurangi kepadatan pada puncak arus mudik dan balik.
Kerja Sama dengan Berbagai Pihak
Jasa Marga juga menggandeng berbagai pihak, termasuk pemerintah daerah dan penyedia layanan lainnya, seperti Pertamina, untuk menyediakan lokasi istirahat tambahan di sekitar exit tol. Selain itu, Jasa Marga bekerja sama dengan Google Maps untuk memberikan informasi terkini mengenai kondisi lalu lintas di aplikasi, membantu pemudik dalam memilih rute perjalanan yang lebih lancar.
Dengan berbagai persiapan ini, Jasa Marga berharap dapat memberikan pengalaman perjalanan yang lebih aman, nyaman, dan lancar bagi para pemudik pada Lebaran 2025. Sebagai penutup, pihak Jasa Marga mengingatkan seluruh pengguna jalan untuk memastikan kendaraan dalam kondisi baik, mempersiapkan saldo tol sebelum perjalanan, dan selalu mematuhi arahan petugas di lapangan untuk menjaga kelancaran arus lalu lintas.