JAKARTA, KOMPASSINDO.COM – Pameran Indonesia International Furniture Expo (IFEX) 2025 resmi ditutup pada Minggu, 9 Maret 2025, setelah sukses menarik ribuan pelaku industri mebel dan kerajinan dari dalam dan luar negeri. Penyelenggara acara, Dyandra Promosindo dan Himpunan Industri Mebel dan Kerajinan Indonesia (HIMKI), mengadakan Closing Press Conference di JIEXPO Kemayoran, Jakarta, untuk menandai akhir dari gelaran tahun ini sekaligus mempersiapkan masa depan yang lebih besar.

Dalam konferensi pers tersebut hadir Ketua Umum HIMKI, Abdul Sobur, President Director PT Dyandra Promosindo, Daswar Marpaung, serta Wakil Ketua Umum Bidang Promosi dan Pemasaran HIMKI, Djujuk Aryati.

Kesuksesan IFEX 2025 dan Target Ekspor 35 Miliar Dolar

IFEX telah menjadi salah satu pameran business-to-business (B2B) furnitur terbesar di kawasan Asia Tenggara. Tahun ini, pameran kembali mencatatkan transaksi yang positif, menunjukkan bahwa industri mebel Indonesia terus berkembang dan memiliki daya saing tinggi di pasar global.

Ketua Umum HIMKI, Abdul Sobur, menegaskan bahwa industri furnitur nasional menargetkan ekspor sebesar 35 miliar dolar dalam beberapa tahun ke depan. Untuk mencapainya, ekspansi ke pasar baru menjadi salah satu prioritas utama.

“Pasar tradisional kita seperti Uni Eropa, Amerika, dan Australia masih menjadi tujuan utama. Namun, kita juga ingin memperluas ke negara-negara seperti Timur Tengah, India, dan China,” ujar Sobur.

Daswar Marpaung: IFEX 2026 Berpotensi Pindah ke ICE BSD

Dalam kesempatan tersebut, President Director PT Dyandra Promosindo, Daswar Marpaung, memberikan bocoran bahwa IFEX 2026 kemungkinan akan mengalami perubahan besar, salah satunya adalah relokasi ke Indonesia Convention Exhibition (ICE) BSD, Tangerang Selatan.

“Kami mendengar aspirasi banyak pihak mengenai kemungkinan pindah lokasi. Ini akan kami pertimbangkan dengan serius, terutama terkait kenyamanan peserta dan efektivitas acara,” ungkap Daswar.

Menurutnya, keputusan pindah dari JIEXPO Kemayoran ke ICE BSD harus mempertimbangkan banyak faktor, seperti aksesibilitas bagi pengunjung internasional, ketersediaan hotel, serta fasilitas pendukung lainnya.

“JIEXPO memiliki keunggulan dari sisi lokasi yang sudah dikenal dan banyak pilihan akomodasi. Namun, ICE BSD menawarkan konsep yang lebih modern dan luas. Ini menjadi tantangan sekaligus peluang bagi kami untuk menyelenggarakan pameran yang lebih baik,” tambahnya.

Tantangan dan Peluang Industri Furnitur Indonesia

Selain membahas kemungkinan relokasi, konferensi pers ini juga menyoroti tantangan yang dihadapi industri mebel Indonesia. Salah satunya adalah keberlanjutan lingkungan (sustainability) dan kapasitas produksi yang harus terus ditingkatkan agar mampu bersaing dengan produk global.

Wakil Ketua Umum HIMKI, Djujuk Aryati, menambahkan bahwa tren desain furnitur harus semakin menyesuaikan dengan kebutuhan pasar internasional, termasuk dari sisi bahan baku yang ramah lingkungan.

“Kita harus bisa menciptakan desain yang tidak hanya estetis tetapi juga berkelanjutan. Ini menjadi nilai tambah yang sangat dihargai oleh pasar global, terutama di Eropa,” ujarnya.

Strategi Digital dan Promosi Lebih Personal

Untuk meningkatkan daya saing IFEX di masa depan, HIMKI dan Dyandra Promosindo juga mulai memperkuat strategi digital mereka. Daswar Marpaung menegaskan bahwa mereka akan lebih agresif dalam pemasaran digital, termasuk dengan memanfaatkan database pelanggan untuk promosi yang lebih personal.

“Kita tidak hanya mengandalkan media konvensional, tetapi juga memanfaatkan teknologi untuk menjangkau lebih banyak calon peserta dan pembeli. Ini penting agar IFEX semakin dikenal luas dan memberikan manfaat lebih besar bagi industri,” jelas Daswar.

Dengan berakhirnya IFEX 2025, industri furnitur Indonesia semakin optimis menghadapi tantangan global. IFEX 2026 diprediksi akan menjadi momentum penting dalam evolusi pameran ini, apakah tetap di JIEXPO atau berpindah ke ICE BSD. Para pelaku industri kini menantikan keputusan resmi dari penyelenggara mengenai rencana besar ini.

By Admin

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *