JAKARTA, KOMPASSINDO.COM – Bill Mohdor, pendiri Billmohdorstudio, menegaskan bahwa seni rupa Indonesia memiliki daya saing tinggi di tingkat internasional. Hal ini ia sampaikan dalam wawancara dengan media di booth Billmohdorstudio dalam ajang Indonesia International Furniture Expo (IFEX) 2025 yang berlangsung di JIExpo Kemayoran, Jakarta, pada Sabtu (8/3).
Dalam kesempatan tersebut, Bill Mohdor mengenakan kemeja batik coklat dan mengungkapkan komitmennya untuk mengapresiasi seniman-seniman berbakat Indonesia. “Kami ingin menunjukkan bahwa karya seni Indonesia memiliki daya saing tinggi di mata dunia. Tahun ini, kami menghadirkan 23 seniman dari berbagai kategori, termasuk seniman wanita, senior, muda, hingga seniman difabel. Ini adalah wujud keberagaman dan kekuatan seni Indonesia,” ujar Bill.
Ia menambahkan bahwa tahun ini merupakan kali kedua Billmohdorstudio berpartisipasi dalam IFEX. Kali ini, mereka menampilkan sesi live painting battle yang menarik perhatian banyak pengunjung. Salah satu kolaborasi istimewa dalam acara ini adalah antara pelukis kenamaan I Putu “Bonuz” Sudiana dengan Komjen Pol Chryshnanda Dwilaksana, yang juga menjabat sebagai Kepala Pendidikan dan Pelatihan Polri.
Seni sebagai Media Edukasi di Kepolisian
Komjen Pol Chryshnanda Dwilaksana dikenal aktif dalam gerakan pendidikan kepolisian berbasis seni dan kebudayaan. Menurut Bill, seni dapat menjadi sarana efektif untuk menyampaikan pesan-pesan penting, termasuk dalam konteks edukasi kepolisian.
Selain itu, acara ini juga dihadiri oleh sejumlah tokoh penting, seperti Wakil Menteri Perdagangan Dyah Roro Esti Widya Putri, Wakil Gubernur DKI Jakarta Rano Karno, Wakil Menteri Kebudayaan Giring Ganesha, dan Wakil Menteri Pariwisata Ni Luh Puspa. Kehadiran mereka, bersama kolektor seni, galeri internasional, serta komunitas seniman dari berbagai latar belakang, menciptakan suasana inklusif tanpa sekat.
“Seni adalah medium yang menyatukan kita. Tak ada batasan usia atau latar belakang dalam berkesenian. Tahun ini, partisipasi semakin beragam, mulai dari Nyoman Nuarta—pematung terkenal pencipta Garuda Wisnu Kencana (GWK)—hingga perajin perhiasan yang ikut memamerkan karya mereka,” tambah Bill.
Dukungan Pemerintah untuk Industri Seni
Bill Mohdor menegaskan bahwa seni rupa dan kebudayaan memiliki dampak besar bagi Indonesia, baik dalam aspek ekonomi, sosial, maupun diplomasi budaya. Ia berharap pemerintah dapat lebih memperhatikan industri seni karena potensinya yang luar biasa.
“Seni bisa menjadi alat diplomasi yang kuat jika mendapat dukungan penuh. Namun, kita tidak bisa bergerak sendiri. Kita butuh kolaborasi antara pemerintah dan sektor swasta agar seni rupa Indonesia semakin berkembang dan bisa bersaing di panggung global,” tutup Bill.
Dengan semakin banyaknya kolaborasi dan dukungan dari berbagai pihak, Billmohdorstudio optimistis bahwa seni rupa Indonesia akan semakin dikenal luas dan dihargai di tingkat internasional.