JAKARTA, KOMPASSINDO.COM – Indonesia International Furniture Expo (IFEX) 2025 kembali digelar dan resmi dibuka pada Kamis, 6 Maret 2025, di JIEXPO Kemayoran, Jakarta. Pameran furnitur dan kerajinan unggulan ini memasuki edisi ke-10, menegaskan eksistensinya sebagai ajang Business to Business (B2B) terbesar di kawasan regional.
Diselenggarakan oleh Himpunan Industri Mebel dan Kerajinan Indonesia (HIMKI) bekerja sama dengan PT Dyandra Promosindo, IFEX 2025 mendapat dukungan penuh dari berbagai instansi pemerintah, termasuk Kementerian Perindustrian, Kementerian Perdagangan, Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, serta Kementerian Kehutanan Republik Indonesia.
Hadir dalam acara pembukaan, Wakil Menteri Perindustrian Faisol Riza dan Wakil Menteri Perdagangan Dyah Roro Esti Widya Putri, yang turut menyampaikan apresiasi terhadap penyelenggaraan IFEX 2025 sebagai wadah strategis untuk memperkuat daya saing industri mebel dan kerajinan nasional di pasar internasional.
Pameran Lebih Besar, Lebih Megah
Dalam sambutannya, Presiden Direktur PT Dyandra Promosindo, Daswar Marpaung, menegaskan bahwa IFEX 2025 hadir dengan skala yang lebih besar dan lebih megah dibandingkan tahun-tahun sebelumnya.
“IFEX 2025 berlangsung selama empat hari, mulai 6 hingga 9 Maret 2025 di JIEXPO Kemayoran. Tahun ini, pameran mencakup area seluas 65.000 meter persegi, termasuk penambahan area baru di Greenhouse. Kami menghadirkan lebih dari 500 peserta pameran yang menyuguhkan lebih dari 3.000 produk unggulan,” ujar Daswar.
Produk yang ditampilkan mencerminkan kekayaan budaya Indonesia dan mengutamakan bahan baku berkualitas tinggi, seperti kayu, rotan, bambu, kulit, kain, serta berbagai material alami lainnya. Semua produk telah melalui proses kurasi ketat untuk memastikan standar kualitas yang mampu bersaing di pasar global.
Komitmen IFEX untuk Industri Mebel Nasional
IFEX 2025 bukan sekadar pameran dagang, tetapi juga menjadi bukti nyata komitmen HIMKI dan Dyandra Promosindo dalam mendorong pertumbuhan industri mebel dan kerajinan Indonesia. Sejak pertama kali digelar, IFEX telah menjadi platform utama bagi para pengrajin lokal untuk memperluas pangsa pasar mereka di tingkat global.
“Tahun ini, IFEX merayakan satu dekade perjalanannya. Kami terus berupaya menjadikan pameran ini sebagai momentum penting bagi pertumbuhan ekonomi nasional. Selain itu, kami ingin membuka peluang seluas-luasnya bagi pengrajin Indonesia untuk menjalin kemitraan strategis dan memperluas jaringan usaha mereka,” tambah Daswar.
Sebagai salah satu sektor yang berkontribusi besar terhadap ekspor nonmigas Indonesia, industri mebel dan kerajinan tangan memiliki potensi besar untuk terus berkembang. IFEX 2025 diharapkan dapat menjadi ajang yang tidak hanya mempertemukan pelaku industri dalam negeri dengan pembeli internasional, tetapi juga membuka kesempatan baru bagi produk-produk Indonesia untuk semakin dikenal di kancah global.
Mendorong Ekspor dan Pertumbuhan Ekonomi
Dengan semakin meningkatnya permintaan global terhadap produk furnitur dan kerajinan berbasis material alami, Indonesia memiliki keunggulan kompetitif yang tidak dimiliki banyak negara lain. Keanekaragaman sumber daya alam dan keterampilan para pengrajin lokal menjadi daya tarik utama bagi para pembeli internasional.
“Kami berharap IFEX 2025 dapat memberikan manfaat yang besar bagi seluruh pelaku industri, dari pengrajin hingga eksportir. Acara ini menjadi jembatan bagi produk-produk unggulan Indonesia untuk memasuki pasar global dan meningkatkan daya saing di industri mebel dunia,” pungkas Daswar.
Sebagai penutup, ia menyampaikan apresiasi kepada seluruh pemangku kepentingan yang telah mendukung penyelenggaraan IFEX 2025.
“Saya ucapkan terima kasih kepada seluruh stakeholder yang telah berkontribusi dalam acara ini. Selamat menikmati pameran IFEX 2025, semoga sukses dan memberikan manfaat besar bagi kita semua,” tutupnya.
IFEX 2025 diharapkan dapat menjadi pameran yang tidak hanya memberikan pengalaman bisnis terbaik, tetapi juga memperkuat posisi Indonesia sebagai salah satu pemain utama dalam industri furnitur global.