JAKARTA, KOMPASSINDO.COM – Pada acara Donor Darah dan Pemeriksaan Kesehatan yang diadakan di MGK Kemayoran pada Selasa (4/3), hadir seorang tokoh yang tak asing bagi dunia fotografi dan media. Hakim, seorang reporter dan fotografer berusia 70 tahun yang merupakan anggota Asosiasi Professional Photography Indonesia (APPI) dan juga bekerja di Media online Internasional Daily News, menjadi salah satu peserta dalam kegiatan sosial ini. Acara tersebut adalah hasil kerjasama antara Lions Club, Biotek Farmasi Indonesia, MGK Kemayoran, Asosiasi Pengelola Pusat Belanja Indonesia (APPBI), dan Palang Merah Indonesia (PMI) DKI Jakarta, yang juga memberikan pemeriksaan glukosa dan medical check-up secara gratis oleh Quantum.
Hakim yang telah menghabiskan lebih dari setengah abad berkecimpung di dunia fotografi, berbagi cerita tentang perjalanan hidupnya sebagai seorang fotografer. “Literasi itu adalah dunia saya, pendekatan saya dalam melihat kehidupan. Selama perjalanan saya sebagai fotografer, saya belajar banyak tentang budaya, manusia, dan dunia melalui lensa kamera saya,” ujar Hakim saat berbincang dengan awak media di acara tersebut.
Mengenang awal karirnya, Hakim bercerita bahwa dia memulai sebagai fotografer pada usia 22 tahun, memotret pengantin dan iklan produk. Ia bahkan terlibat dalam banyak proyek fotografi yang bertujuan untuk mempromosikan Indonesia ke dunia internasional. “Pada masa itu, saya banyak mengambil foto iklan produk, namun yang paling berkesan adalah memotret untuk mempromosikan Indonesia di dunia internasional. Kami ingin dunia tahu tentang keindahan kuliner dan budaya Indonesia,” tambahnya.
Ia juga mengungkapkan bagaimana fotografi bukan sekadar profesi, melainkan juga sebagai bentuk kontribusinya terhadap bangsa. “Saya ingin melalui foto saya, orang luar mengenal Indonesia lebih baik. Saya cinta tanah air ini, dan saya selalu berusaha menunjukkan yang terbaik dari Indonesia melalui lensa kamera,” ujar Hakim dengan penuh semangat.
Hakim menyadari bahwa dunia fotografi telah mengalami banyak perubahan, terutama dengan perkembangan teknologi digital. “Dulu, kita harus menunggu lama untuk melihat hasil foto. Lampu studio harus diatur dengan hati-hati, semuanya dilakukan manual. Sekarang, dengan teknologi digital, kita bisa langsung melihat hasilnya setelah mengambil gambar. Meski begitu, kreativitas tetap menjadi kunci utama. Kita harus lebih cepat, lebih sehat, dan lebih kreatif untuk menciptakan gambar yang luar biasa,” jelasnya.
Sebagai seorang fotografer senior, Hakim juga menekankan pentingnya kesederhanaan dan kerendahan hati dalam berkarya. “Kreativitas itu penting, tapi kita juga harus rendah hati. Belajar sepanjang hidup adalah hal yang tak boleh terlewatkan, karena setiap hari adalah kesempatan untuk tumbuh dan belajar,” ujarnya.
Meskipun usia Hakim sudah mencapai 70 tahun, semangatnya untuk berkontribusi bagi Indonesia tetap membara. Ia berharap agar generasi muda Indonesia terus berjuang dan bangga dengan identitas bangsa mereka. “Anak muda harus lebih percaya diri dan menggunakan kreativitas mereka untuk memajukan Indonesia. Mereka harus berdiri teguh dengan prinsip dan kepercayaan mereka, dan jangan pernah ragu untuk menunjukkan kemampuan mereka di dunia internasional,” pesan Hakim.
Selain berbicara tentang dunia fotografi, Hakim juga menekankan pentingnya menjaga kesehatan, yang menjadi alasan dirinya ikut serta dalam acara Donor Darah dan Pemeriksaan Kesehatan tersebut. “Meskipun saya sudah berusia lanjut, saya tetap menjaga kesehatan. Kesehatan adalah aset penting, dan saya sangat mendukung kegiatan seperti ini yang memberikan manfaat bagi banyak orang,” jelasnya.
Acara Donor Darah dan Pemeriksaan Kesehatan ini juga memberikan nuansa kebaikan di bulan Ramadan. Para peserta yang turut mendonorkan darah atau menjalani pemeriksaan kesehatan mendapatkan berbagai hadiah, termasuk goody bag yang berisi beras, biskuit, dan air minum ISONIC. Selain itu, mereka juga mendapat kacamata baca gratis dan kesempatan untuk mengikuti lucky draw. Bagi Hakim, hadir di acara ini adalah salah satu cara untuk berbagi kebaikan dengan sesama, sekaligus menunjukkan bahwa berbagi tidak mengenal usia.
“Meski sudah lanjut usia, saya tetap merasa perlu untuk berkontribusi kepada masyarakat. Ini adalah momen yang sangat baik, terutama di bulan Ramadan, untuk memberi manfaat kepada orang lain. Saya merasa senang bisa ikut berpartisipasi dalam kegiatan seperti ini,” ujar Hakim.
Dengan semangat berbagi dan dedikasi tinggi terhadap Indonesia, Hakim terus menjadi inspirasi bagi generasi muda dan masyarakat luas, baik melalui karya fotografi maupun kontribusinya dalam kegiatan sosial seperti ini.