JAKARTA, KOMPASSINDO.COM – Ning, pemilik usaha kuliner Dapur Moemoen, turut berpartisipasi dalam Rapat Kerja Nasional (Rakernas) Pemuda Tani Indonesia 2025 yang digelar pada 21-23 Februari 2025 di Cendrawasih Hall, Jakarta Convention Center (JCC). Dalam wawancara di boothnya pada Sabtu (22/2), Ning berbagi kisah perjuangan membangun usahanya serta harapannya untuk masa depan UMKM kuliner di Indonesia.
Menurut Ning, Dapur Moemoen saat ini menghadirkan dua produk andalan, yaitu Mustofa dan kering tempe. Usaha ini telah berjalan sejak sebelum pandemi, tetapi baru mengalami perkembangan signifikan pada 2023 seiring dengan pemulihan ekonomi pascapandemi. Saat ini, produk Dapur Moemoen telah merambah pasar di Depok dan sebagian wilayah Jakarta Selatan, terutama daerah-daerah pinggiran seperti Cimanggis, Cisalak, Lenteng Agung, dan Pasar Minggu.
Ning aktif dalam berbagai komunitas UMKM di kawasan tersebut, yang menurutnya menjadi faktor penting dalam memperluas jangkauan pasar dan meningkatkan eksistensi produknya. “Kami bergabung dengan komunitas-komunitas UMKM di sekitar Depok dan Jakarta Selatan. Dari situ, kami bisa berbagi pengalaman, mendapatkan peluang pemasaran, dan memperkenalkan produk ke lebih banyak orang,” ujarnya.
Partisipasinya dalam pameran di Rakernas Pemuda Tani Indonesia 2025 bukan hanya sebagai ajang promosi, tetapi juga sebagai langkah strategis untuk memperluas jaringan bisnis. Ning berharap keikutsertaannya dapat membuka peluang lebih besar agar Dapur Moemoen semakin dikenal luas.
“Saya ingin produk Dapur Moemoen bisa lebih berkembang dan sering ikut berbagai pameran besar. Dengan begitu, produk kami bisa menjangkau lebih banyak konsumen dan UMKM kuliner semakin maju,” tutur Ning.
Sebagai anggota komunitas Wanita Indonesia, Ning juga menekankan pentingnya peran perempuan dalam dunia usaha. Ia berharap semakin banyak perempuan yang berani berkiprah di dunia bisnis, baik untuk meningkatkan taraf hidup keluarga maupun untuk mendorong pertumbuhan ekonomi di kalangan wanita tani dan pelaku UMKM.
“Perempuan harus terus berkarya dan tidak berhenti untuk berinovasi. Dengan usaha yang tekun, kita bisa membantu keluarga dan menginspirasi wanita lain untuk berani memulai usaha sendiri,” katanya menutup wawancara.
Melalui ajang seperti Rakernas Pemuda Tani Indonesia 2025, Ning dan para pelaku UMKM lainnya terus berusaha memperjuangkan eksistensi dan keberlanjutan usaha mereka di tengah persaingan industri kuliner yang semakin ketat.