JAKARTA, KOMPASSINDO.COM – Partai Buruh akan menggelar Rapat Kerja Nasional (Rakernas) II 2025 pada Senin, 17 Februari 2025, di Hotel Tavia, Cempaka Putih, Jakarta Pusat. Rakernas ini menjadi momentum penting bagi partai untuk merumuskan strategi dan langkah ke depan dalam memperjuangkan hak-hak kaum buruh di Indonesia.
Salah satu tokoh yang hadir dalam acara ini adalah Sekretaris EXCO Partai Buruh Kalimantan Barat, Sujak Arianto, S.E. Dalam wawancara dengan awak media, Sujak menyampaikan harapannya agar Rakernas kali ini menjadi tonggak bagi Partai Buruh dalam meningkatkan kesejahteraan pekerja di seluruh sektor, mulai dari industri, perkebunan, pertambangan, hingga sektor pertanian.
Harapan dan Perjuangan Partai Buruh
Sujak menegaskan bahwa Partai Buruh harus menjadi wadah perjuangan nyata bagi kaum pekerja yang selama ini merasa tertindas dan kurang mendapatkan perhatian dari pemerintah serta partai-partai politik besar. Ia berharap Rakernas kali ini dapat menghasilkan kebijakan yang lebih konkret dalam membela hak-hak buruh, termasuk dalam hal kesejahteraan dan kepemilikan rumah bagi para pekerja.
“Kami dari Kalimantan Barat berharap bahwa Rakernas ini bisa menjadi ajang persiapan yang lebih baik untuk perjuangan ke depan. Salah satu impian kami adalah agar buruh di Indonesia, khususnya di Jakarta Barat, bisa memiliki rumah sendiri. Partai Buruh harus menjadi rumah bagi pekerja, bukan sekadar partai politik biasa,” ujar Sujak.
Ia juga menambahkan bahwa kelahiran kembali Partai Buruh bukanlah hal yang mudah. Butuh perjuangan dan keyakinan kuat agar buruh yang selama ini tertindas bisa memiliki perwakilan yang benar-benar memperjuangkan hak mereka.
Dukungan dan Tantangan dalam Perpolitikan
Sujak juga menyinggung tantangan yang dihadapi Partai Buruh dalam kancah politik nasional. Meskipun belum memiliki kursi di parlemen DPR RI, ia menegaskan bahwa Partai Buruh sudah banyak berjuang untuk kepentingan pekerja, salah satunya terkait dengan perlindungan buruh dalam pelaksanaan Pilkada.
“Kami melihat bahwa dalam sistem politik saat ini, banyak partai besar yang memiliki kekuatan finansial, namun kurang memperhatikan kesejahteraan buruh. Kami berharap Partai Buruh bisa menjadi kekuatan alternatif yang benar-benar berpihak kepada pekerja,” jelasnya.
Lebih lanjut, ia mengungkapkan bahwa Partai Buruh menghadapi tantangan besar dalam pemilu, terutama terkait dengan praktik politik uang dan dominasi bantuan sosial (Bansos) yang seringkali digunakan untuk meraih suara. “Masalahnya adalah ketika tiba hari pemungutan suara, kita kalah dengan iming-iming bantuan sosial dan janji manis. Padahal, setelah pemilu selesai, rakyat tetap tidak sejahtera,” kata Sujak dengan nada kritis.
Misi dan Strategi Ke Depan
Dalam Rakernas ini, Partai Buruh juga akan membahas strategi pencalonan kandidat dalam pemilu mendatang. Sujak menekankan pentingnya memilih figur yang benar-benar dikenal dan diterima oleh masyarakat agar perjuangan Partai Buruh bisa semakin kuat.
“Kami ingin membawa misi dan visi yang benar-benar memiliki nilai di mata masyarakat. Partai Buruh harus memiliki kandidat yang mampu membawa perubahan nyata bagi para pekerja,” ujarnya.
Sebagai perwakilan dari Kalimantan Barat, Sujak juga menegaskan bahwa ia bersama jajaran EXCO Partai Buruh di seluruh Indonesia akan terus berjuang agar partai ini semakin solid dan mendapat tempat di hati rakyat. “Kami mohon dukungan dari seluruh elemen masyarakat agar Partai Buruh semakin kuat dan benar-benar bisa menjadi rumah bagi kaum pekerja,” tutupnya.
Rakernas Partai Buruh 2025 ini diharapkan dapat menghasilkan gagasan-gagasan segar dan strategi yang lebih matang dalam memperjuangkan hak-hak buruh di Indonesia. Dengan semangat kebersamaan dan perjuangan, Partai Buruh bertekad untuk terus memperjuangkan kesejahteraan pekerja demi masa depan yang lebih baik.