JAKARTA, KOMPASSINDO.COM – Ketua DPD Forum Pemberdayaan Perempuan Indonesia (FPPI) Kalimantan Utara, Sri Mulyanti, menegaskan pentingnya peran perempuan dalam mendorong pertumbuhan ekonomi nasional. Hal ini disampaikannya dalam wawancara dengan awak media pada acara Musyawarah Nasional (Munas) ke-III FPPI yang digelar di Gedung Film H. Usmar Ismail, Jakarta, Jumat (14/2).
Sri Mulyanti mengungkapkan bahwa kehadiran mereka dalam Munas ini bukan hanya untuk memperkuat silaturahmi, tetapi juga untuk merumuskan program kerja strategis yang bisa memberikan dampak nyata bagi perempuan di Indonesia. “Kami dari DPD Forum Pemberdayaan Perempuan Indonesia (FPPI) Kalimantan Utara bersama DPC FPPI Kabupaten Bulungan hadir sebagai peninjau. Kami sangat bersyukur karena melalui kegiatan ini, kita bisa mempererat persatuan dan menyusun langkah-langkah konkret untuk ke depan,” ujarnya.
Lebih lanjut, Sri Mulyanti menyoroti fakta bahwa 58% penggerak perekonomian di Indonesia adalah perempuan. Oleh karena itu, menurutnya, perempuan harus lebih berperan aktif dalam berbagai sektor ekonomi. “Di sinilah kita berkumpul dengan perempuan-perempuan dari seluruh Indonesia untuk merumuskan program kerja yang dapat mendukung keberhasilan berbagai inisiatif, termasuk program makan bergizi gratis yang dicanangkan pemerintah. Kami berharap perempuan dapat terlibat langsung dalam implementasi program tersebut,” tambahnya.
Saat ditanya mengenai harapannya dari Munas III FPPI ini, Sri Mulyanti menyampaikan keinginannya agar seluruh peserta dapat membawa manfaat dan ilmu yang bisa diterapkan di daerah masing-masing. “Kami berharap pulang dari sini, kami bisa membawa oleh-oleh berupa wawasan dan pengalaman yang berguna bagi perempuan di Kalimantan Utara. Ilmu yang kita dapat dari pusat ini bisa kita terapkan di daerah, sehingga perempuan di sana juga bisa berkembang dan berdaya,” katanya.
Menurutnya, Kalimantan Utara memiliki sumber daya alam yang melimpah, tetapi masih menghadapi keterbatasan dalam sumber daya manusia untuk mengelolanya. Oleh karena itu, kolaborasi dengan berbagai pihak menjadi sangat penting. “Kami bersyukur bisa mendapatkan wawasan dari narasumber seperti perwakilan Kementerian UMKM dan Diskominfo. Melalui program-program yang mereka sampaikan, kami bisa menjalin kerja sama lebih lanjut untuk meningkatkan kapasitas perempuan di daerah,” tutupnya.