JAKARTA, KOMPASSINDO.COM – Ketua PGRI Jakarta Utara, Ruswan, menegaskan pentingnya memperjuangkan status dan kesejahteraan guru dalam Rakernas APKS PB PGRI yang berlangsung di Jakarta, Selasa (11/2). Dalam wawancara dengan awak media di sela-sela acara, ia menyoroti berbagai tantangan yang dihadapi para tenaga pendidik, terutama yang masih berstatus honorer dan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK).

“Sebagai Ketua PGRI Jakarta Utara, kehadiran saya dalam acara ini bertujuan untuk memperjuangkan yang terbaik bagi organisasi dan anggotanya. Rakernas ini menjadi ajang strategis untuk membahas bagaimana PGRI bisa terus berkembang dan lebih baik lagi, khususnya dalam memperjuangkan hak-hak guru agar memiliki status yang lebih jelas,” ujar Ruswan.

Perjuangan Status Guru Jadi Prioritas Utama

Ruswan menekankan bahwa salah satu fokus utama PGRI adalah memperjuangkan kejelasan status bagi para guru, terutama mereka yang masih berstatus honorer atau PPPK. Menurutnya, keberadaan PGRI sebagai wadah perjuangan bagi para guru sangat penting untuk memastikan kesejahteraan mereka, baik dalam hal status, karier, maupun kesejahteraan keluarga.

“Kita ingin memastikan bahwa guru-guru honorer dan PPPK mendapatkan kejelasan status. Mereka adalah generasi penerus yang akan menggantikan para guru senior di masa depan. Oleh karena itu, mereka harus mendapatkan kepastian terkait status kepegawaian mereka agar bisa menjalankan tugasnya dengan lebih tenang dan profesional,” jelas Ruswan.

Di Jakarta Utara, menurut Ruswan, status guru sudah lebih jelas karena berada di bawah Dinas Pendidikan DKI Jakarta. Namun, perjuangan belum selesai, terutama bagi mereka yang masih berada dalam kategori PPPK. “Kami akan terus memperjuangkan agar mereka bisa mendapatkan status yang lebih baik ke depannya, termasuk kemungkinan diangkat menjadi Aparatur Sipil Negara (ASN). Ini menjadi salah satu tujuan utama kami,” tegasnya.

PGRI sebagai Wadah Perjuangan Guru

Sebagai organisasi yang menaungi para guru di seluruh Indonesia, PGRI memiliki peran penting dalam memperjuangkan hak dan kesejahteraan tenaga pendidik. Ruswan berharap, melalui Rakernas ini, ada langkah konkret yang bisa diambil untuk mempercepat penyelesaian masalah status guru, khususnya di Jakarta Utara.

“Momentum Rakernas ini sangat penting untuk menyatukan suara kita dari Sabang sampai Merauke. Kita ingin memastikan bahwa guru-guru mendapatkan kepastian mengenai status mereka, baik yang masih honorer maupun PPPK. Dengan status yang jelas, mereka bisa lebih fokus dalam menjalankan tugasnya sebagai pendidik,” ujar Ruswan.

Selain itu, Ruswan juga menyoroti pentingnya turun langsung ke lapangan untuk melihat kondisi nyata yang dialami para guru. “Kita tidak bisa hanya berdiskusi di tingkat nasional tanpa melihat realitas di lapangan. Oleh karena itu, kami berharap ada upaya konkret untuk memantau langsung perkembangan status guru di daerah,” tambahnya.

Harapan untuk Masa Depan Guru Indonesia

Ruswan menutup pernyataannya dengan harapan besar bagi dunia pendidikan di Indonesia, khususnya bagi para guru. “Kami ingin memastikan bahwa guru-guru di Indonesia, terutama di Jakarta Utara, mendapatkan perhatian penuh dari pemerintah. Kesejahteraan mereka harus menjadi prioritas, karena tanpa guru yang sejahtera, pendidikan yang berkualitas sulit terwujud,” katanya.

Ia juga mengajak seluruh anggota PGRI untuk terus bersatu dalam memperjuangkan hak-hak guru. “Perjuangan kita belum selesai. Kita harus terus menyuarakan aspirasi para guru agar mereka mendapatkan hak yang seharusnya mereka terima. PGRI akan selalu berada di garis depan untuk memperjuangkan nasib para guru di Indonesia,” tutupnya.

Dengan adanya Rakernas ini, diharapkan ada langkah nyata yang bisa segera diimplementasikan demi kesejahteraan guru dan peningkatan kualitas pendidikan di Indonesia.

By Admin

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *