JAKARTA, KOMPASSINDO.COM – Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) menggelar Konferensi Kerja Nasional (Konkernas) I PGRI 2025 serta melaksanakan Pelantikan Satuan Musyawarah Nasional Asosiasi Profesi dan Keahlian Sejenis (APKS) PB PGRI. Acara yang berlangsung di Hotel Millenium, Jakarta, pada 11–13 Februari 2025 ini mengusung tema “Guru Bermutu, Indonesia Maju. Guru Hebat, Indonesia Kuat.”
Wakil Ketua Perlindungan Hukum PGRI Provinsi Kalimantan Timur, Drs. Irianto, M.Si, menekankan pentingnya agenda Konkernas dalam memperkuat organisasi serta mendorong perlindungan hukum bagi profesi guru. Dalam wawancara pada hari kedua kegiatan, ia menjelaskan bahwa forum ini merupakan bagian dari program kerja PGRI yang harus dilaksanakan setiap tahun dalam masa bakti 2024–2029.
Menurut Irianto, perwakilan yang hadir dalam acara ini berasal dari unsur pengurus provinsi serta minimal tiga orang pengurus kabupaten/kota se-Indonesia. Konkernas ini, kata dia, membahas tiga agenda utama. Pertama, penguatan organisasi agar PGRI semakin solid dalam memperjuangkan hak guru. Kedua, pengusulan Undang-Undang Perlindungan Profesi Guru sebagai respons terhadap berbagai permasalahan yang dihadapi tenaga pendidik. Ketiga, membahas keberlanjutan organisasi, termasuk pembiayaan melalui iuran anggota yang menjadi sumber utama operasional PGRI.
“Kami memahami bahwa organisasi tanpa dukungan dana tidak akan bisa berjalan dengan optimal. Alhamdulillah, meskipun ada kendala, kewajiban iuran anggota tetap terpenuhi di tingkat provinsi maupun kabupaten/kota,” ujar Irianto.
Selain itu, ia menegaskan bahwa PGRI siap menghadapi era digitalisasi informasi, sejalan dengan program pemerintah dalam modernisasi sistem pendidikan. PGRI, lanjutnya, selalu berusaha menyesuaikan diri dengan kebijakan pemerintah guna memastikan kesejahteraan dan perlindungan bagi para guru.
Irianto juga mengapresiasi kepemimpinan Ketua Umum PB PGRI, Prof. Dr. Unifah Rosyidi, M.Pd., yang dinilai mampu menjaga solidaritas organisasi. “Dengan kepemimpinan Ibu Unifah untuk periode kedua ini, Insyaallah PGRI akan terus maju dan semakin solid dengan semangat hidup guru, solidaritas, dan profesionalisme,” katanya.
Lebih lanjut, ia menyebut bahwa perhatian pemerintah terhadap kesejahteraan guru di bawah kepemimpinan Presiden Prabowo Subianto menjadi harapan besar bagi PGRI. Menurutnya, kebijakan pemerintah yang menempatkan guru sebagai prioritas akan semakin memperkuat profesi pendidik di Indonesia.
“Presiden Pak Prabowo sangat mengedepankan kesejahteraan dan perlindungan guru, seperti yang telah disampaikan oleh Ketua Umum PB PGRI. Kami berharap, kebijakan ini terus berlanjut demi masa depan pendidikan Indonesia yang lebih baik,” pungkas Irianto.