JAKARTA, KOMPASSINDO.COM, 4 Februari 2025 – Pameran kerajinan tangan terbesar di Asia Tenggara, The Jakarta International Handicraft Trade Fair (INACRAFT), kembali digelar pada 5-9 Februari 2025 di Jakarta International Convention Center (JICC). Acara tahunan ini menjadi ajang bagi para pengrajin lokal untuk memamerkan produk-produk terbaik mereka, sekaligus membuka peluang pasar yang lebih luas, baik di dalam negeri maupun mancanegara.

Salah satu brand yang turut meramaikan INACRAFT tahun ini adalah Leswan Leather, produsen tas kulit yang mengusung konsep unik dengan sentuhan batik khas Indonesia. Dalam wawancara dengan awak media di booth-nya pada Rabu (5/2), pemilik Leswan Leather, Didit, berbagi kisah perjalanan bisnisnya serta inovasi yang dibawanya ke pameran kali ini.

Tas Kulit dengan Sentuhan Batik, Warisan Budaya dalam Gaya Modern

Didit menjelaskan bahwa produk unggulan Leswan Leather adalah tas kulit dengan motif batik khas Nusantara. Inovasi ini lahir dari keinginannya untuk mengangkat batik sebagai warisan budaya Indonesia ke dalam produk fashion yang lebih modern dan fungsional.

“Kami melihat bahwa batik masih sering dianggap sebagai sesuatu yang kuno dan hanya diaplikasikan pada pakaian. Dari situ, kami berinisiatif membuat sesuatu yang baru dengan menggabungkan unsur batik ke dalam tas kulit,” ujar Didit.

Sejak awal berdiri pada tahun 2020, Leswan Leather terus berinovasi dalam desain dan bahan baku yang digunakan. Tahun ini, mereka menghadirkan koleksi dengan motif batik Kawung, Megamendung, dan Parang, yang semuanya merepresentasikan kekayaan budaya Indonesia.

Fokus pada Pasar Domestik dan Penjualan Online

Meski produk Leswan Leather sudah mulai dikenal di pasar internasional, Didit mengungkapkan bahwa saat ini perusahaannya masih lebih fokus pada pemasaran di dalam negeri. Penjualan dilakukan secara online maupun offline, dengan harapan bisa menjangkau lebih banyak konsumen di berbagai daerah.

“Untuk ekspor, kami memang belum masuk ke skala besar karena masih ingin memperkuat pasar dalam negeri dulu. Tapi kami bersyukur, respons masyarakat Indonesia terhadap produk kami sangat baik,” jelasnya.

Dalam setiap keikutsertaan di INACRAFT, Leswan Leather selalu menghadirkan inovasi baru. Tahun ini, mereka memperkenalkan variasi warna dan jenis tas yang lebih beragam, menyesuaikan dengan selera pasar yang terus berkembang.

Harapan untuk Masa Depan

Dengan kehadirannya di INACRAFT 2025, Didit berharap Leswan Leather semakin dikenal luas, baik di tingkat nasional maupun internasional.

“Pameran ini merupakan kesempatan besar bagi kami untuk memperkenalkan produk kepada lebih banyak orang. Harapan kami, ke depan Leswan Leather bisa lebih dikenal dan diterima, bukan hanya di Indonesia, tetapi juga di luar negeri,” katanya.

Dengan kualitas yang terjamin dan harga yang terjangkau, Leswan Leather ingin memastikan bahwa setiap orang, dari berbagai kalangan, bisa memiliki dan menikmati keindahan tas kulit berbatik khas Indonesia.

INACRAFT 2025 menjadi ajang yang tepat bagi para pengrajin lokal untuk memperluas jaringan, menjalin kemitraan, dan memamerkan karya terbaik mereka kepada dunia. Bagi pengunjung yang ingin melihat langsung koleksi tas kulit berbatik dari Leswan Leather, bisa langsung mengunjungi booth mereka di area pameran JICC hingga 9 Februari 2025.

By Admin

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *