Jakarta, KOMPASSINDO.COM, 4 Februari 2025 – Pameran kerajinan tangan terbesar se-Asia Tenggara, The Jakarta International Handicraft Trade Fair (INACRAFT), kembali digelar pada 5-9 Februari 2025 di Jakarta International Convention Center (JICC). Acara tahunan ini selalu dinantikan oleh para pelaku industri kreatif, baik dari dalam maupun luar negeri, untuk menampilkan berbagai produk unggulan mereka.

Salah satu peserta yang turut meramaikan INACRAFT 2025 adalah Ken Dedes Gallery By Nukly, sebuah brand asal Semarang, Jawa Tengah, yang dikenal dengan produk-produk furniture berbahan kayu jati khas Jepara. Brand ini didirikan oleh dua sahabat, Nuke dan Lia, yang menggabungkan nama mereka menjadi “Nukly” sebagai identitas bisnis mereka.

Komitmen Mengembangkan UMKM Lokal

Dalam wawancara dengan media, Nuke selaku pemilik Ken Dedes Gallery menjelaskan bahwa produknya telah melayani pasar lokal dan juga ekspor ke berbagai negara, terutama di Asia. Bahkan, mereka sempat mengirimkan produk ke Paris, Prancis.

“Semua produk kami berbahan dasar kayu jati, dan kami sangat berkomitmen mengembangkan UMKM di daerah terpencil, khususnya di Jepara. Kami bekerja sama dengan para pengrajin lokal untuk menghasilkan berbagai produk furniture berkualitas tinggi. Setelah proses produksi di desa, kami melakukan finishing sebelum akhirnya dikirim ke pasar dalam maupun luar negeri,” ujar Nuke.

Menurutnya, perjalanan bisnis Ken Dedes Gallery sempat terhenti untuk beberapa waktu, namun kembali aktif sejak tahun lalu karena meningkatnya permintaan, terutama dari konsumen luar negeri. “Kami sebenarnya sudah memulai sejak awal tahun 2000-an, tapi karena berbagai hal, kami sempat vakum. Namun, permintaan dari pelanggan, terutama dari luar negeri, terus berdatangan, sehingga kami memutuskan untuk kembali mengembangkan bisnis ini dengan lebih serius,” tambahnya.

Filosofi di Balik Nama “Ken Dedes”

Nama Ken Dedes dipilih bukan tanpa alasan. Menurut Nuke, sosok Ken Dedes dalam sejarah Indonesia adalah seorang perempuan cerdas yang mampu menaklukkan berbagai tantangan.

“Kami terinspirasi dari kisah Ken Dedes yang dikenal sebagai sosok perempuan hebat dan berpengaruh. Sebagian besar tim kami juga perempuan, dan kami ingin menanamkan semangat bahwa perempuan bisa sukses di dunia bisnis, termasuk di bidang furniture yang identik dengan industri berat,” jelasnya.

Furniture Klasik dengan Sentuhan Modern

Produk-produk Ken Dedes Gallery didesain dengan gaya klasik, tetapi tetap mengikuti tren pasar yang berkembang.

“Kami memiliki berbagai model furniture, baik untuk hotel, rumah, maupun kantor. Saat ini, permintaan yang masuk sangat tinggi, bahkan hampir semua produk yang kami bawa ke pameran sudah habis terjual. Kami juga menerima pesanan custom sesuai dengan kebutuhan pelanggan, karena kami memiliki jaringan pengrajin yang luas di desa-desa Jepara,” kata Nuke.

Selain desain klasik, Ken Dedes Gallery juga menawarkan produk dengan nuansa modern dan kontemporer untuk menjangkau berbagai segmen pelanggan. “Ada yang suka klasik, ada yang suka modern, ada juga yang mencari gaya kontemporer. Kami fleksibel mengikuti permintaan pasar,” tambahnya.

Harapan untuk Ekspansi Internasional

Ke depan, Nuke dan Lia berharap Ken Dedes Gallery bisa semakin dikenal di pasar internasional. “Harapan kami, brand ini bisa semakin mendunia dan membawa produk-produk pengrajin lokal ke panggung internasional. Kami ingin UMKM di daerah-daerah terpencil bisa berkembang dan mendapatkan pengakuan lebih luas,” pungkasnya.

Pameran INACRAFT 2025 menjadi momentum bagi Ken Dedes Gallery By Nukly untuk memperkenalkan produk mereka kepada lebih banyak pelanggan, baik dari dalam negeri maupun mancanegara. Dengan kualitas tinggi dan filosofi yang kuat, brand ini semakin siap menaklukkan pasar global.

By Admin

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *