JAKARTA, KOMPASSINDO.COM – Industri kebugaran di Indonesia terus berkembang dengan hadirnya berbagai inovasi baru yang menawarkan pengalaman olahraga lebih modern, fleksibel, dan nyaman. Salah satu inovasi yang mencuri perhatian dalam ajang Indonesia Fitness Expo (IFE) 2025, yang diselenggarakan oleh Asosiasi Pelatih Kebugaran Indonesia (APKI) di Smesco Exhibition Hall, Jakarta Selatan, pada 6-9 Februari 2025, adalah konsep microgym.

Di antara banyaknya peserta yang meramaikan acara ini, The Gym Pod menjadi salah satu yang paling menarik perhatian dengan menghadirkan konsep gym berbasis digital dan privat. Lucius Andi Putra, Chief Technology Officer (CTO) The Gym Pod, dalam wawancara dengan awak media di booth-nya, menjelaskan bagaimana microgym dapat menjadi solusi baru bagi masyarakat yang ingin berolahraga dengan lebih praktis, eksklusif, dan efisien.

Microgym: Solusi Kebugaran Privat Berbasis Digital

Menurut Lucius, meningkatnya kesadaran masyarakat terhadap gaya hidup sehat mendorong permintaan akan fasilitas kebugaran yang lebih fleksibel dan nyaman. Konsep microgym hadir sebagai jawaban atas kebutuhan ini dengan menawarkan pengalaman gym pribadi yang tidak hanya modern, tetapi juga berbasis digital.

“Microgym memberikan pengalaman gym yang lebih privat dan nyaman. Pengguna tidak perlu mengantre alat seperti di gym konvensional, dan semua fasilitas telah didigitalisasi untuk memberikan pengalaman olahraga yang lebih efisien,” ujar Lucius.

Dengan menggunakan aplikasi khusus, pengguna hanya perlu memilih lokasi yang tersedia, melakukan pemesanan, dan mendapatkan akses langsung ke gym pribadi. Setiap unit microgym memiliki kapasitas maksimal antara 4 hingga 7 orang, tergantung pada ukuran ruangan yang berkisar antara 20 hingga 35 meter persegi.

Salah satu fitur unggulan dalam konsep ini adalah penggunaan smart mirror, sebuah teknologi canggih yang berfungsi sebagai pelatih virtual untuk membantu pengguna, terutama pemula, dalam memahami teknik latihan dan cara penggunaan alat dengan lebih mudah.

Keanggotaan Fleksibel, Bisa Booking Tanpa Harus Berbagi

Salah satu keunggulan utama dari microgym adalah fleksibilitas keanggotaan. Lucius menjelaskan bahwa pengguna yang ingin mengakses fasilitas ini disarankan berusia 16 tahun ke atas, tetapi anak-anak di bawah usia tersebut tetap diperbolehkan masuk dengan syarat didampingi oleh orang dewasa yang bertanggung jawab.

Tidak seperti gym konvensional yang sering mengharuskan biaya keanggotaan bulanan atau tahunan, The Gym Pod memungkinkan pengguna untuk melakukan booking individu. Artinya, mereka bisa memesan ruangan untuk diri sendiri tanpa harus berbagi dengan orang lain.

“Kami ingin memberikan kebebasan bagi pengguna untuk menentukan durasi latihan mereka tanpa batasan waktu tertentu. Waktu pemakaian minimum adalah 30 menit, tetapi tidak ada batas maksimum, sehingga mereka bisa berolahraga sesuai kebutuhan,” tambah Lucius.

Dengan harga yang terjangkau, mulai dari Rp30.000 per sesi 30 menit, microgym memberikan alternatif bagi mereka yang ingin mencoba pengalaman gym tanpa harus terikat dengan biaya keanggotaan jangka panjang.

Microgym: Peluang Bisnis Baru di Industri Kebugaran

Selain menjadi solusi bagi masyarakat yang menginginkan pengalaman olahraga lebih privat, microgym juga membuka peluang bisnis yang menarik bagi investor dan pelaku usaha di bidang kebugaran.

Dengan model business-to-business (B2B), The Gym Pod menawarkan konsep passive income bagi mitra bisnis yang ingin berinvestasi tanpa perlu terlibat langsung dalam operasional. Seluruh sistem, mulai dari peralatan hingga manajemen operasional, telah didesain agar dapat berjalan secara otomatis melalui platform digital.

“Kami ingin mempermudah mitra bisnis untuk memiliki dan mengelola gym tanpa harus repot mengurus operasional sehari-hari. Dengan model bisnis ini, microgym bisa berkembang lebih luas dan memberikan akses kebugaran kepada lebih banyak orang,” jelas Lucius.

Konsep ini pertama kali diperkenalkan di Indonesia pada tahun 2024 melalui berbagai ajang, termasuk Indonesia Fitness Expo, sebagai bagian dari strategi branding dan edukasi digitalisasi di dunia kebugaran. Sejak diluncurkan, microgym telah mendapat respons positif dari masyarakat, terutama mereka yang mencari alternatif gym yang lebih eksklusif dan efisien.

Misi Sosial: Membantu Masyarakat Hidup Lebih Sehat

Selain aspek bisnis dan inovasi teknologi, The Gym Pod juga memiliki misi sosial dalam meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya kesehatan dan kebugaran. Dengan konsep gym pod, akses terhadap fasilitas gym menjadi lebih mudah, terjangkau, dan inklusif.

Lucius berharap dengan adanya microgym, semakin banyak masyarakat yang termotivasi untuk berolahraga tanpa terbebani oleh masalah biaya, lokasi, atau antrean panjang.

“Kami ingin membangun budaya hidup sehat yang lebih luas di Indonesia. Dengan konsep ini, orang tidak perlu lagi takut untuk memulai gaya hidup sehat karena mereka bisa berolahraga dengan nyaman, privat, dan fleksibel,” pungkasnya.

Dengan keunggulan digitalisasi, privasi, fleksibilitas, dan keterjangkauan, konsep microgym dari The Gym Pod diharapkan bisa menjadi tren baru dalam dunia kebugaran di Indonesia. Inovasi ini tidak hanya memberikan solusi bagi individu yang ingin berolahraga dengan nyaman, tetapi juga membuka peluang besar bagi industri kebugaran untuk berkembang lebih pesat di era modern.

By Admin

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *