Jakarta, KOMPASSINDO.COM – Yayasan Persahabatan & Studi Peradaban (YPSP) bekerja sama dengan Al Fahmu Institute menggelar Konferensi Nasional Merayakan Kemenangan Palestina dan Gaza sekaligus peluncuran buku Taufan Al-Aqsa karya Ustadz Fahmi Salim. Acara ini berlangsung di Ruang Rapat Pleno, Gedung Nusantara V, Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, pada Jumat (31/1).
Dihadiri Tokoh Nasional dan Internasional
Konferensi ini dihadiri oleh sejumlah tokoh nasional, antara lain Wakil Ketua MPR RI Hidayat Nur Wahid, Menteri Kebudayaan Fadli Zon, serta Ustadz Fahmi Salim selaku pendiri Al Fahmu Institute. Hadir pula Dr. Ahed Abu Alatta, Direktur YPSP, serta Sri Vira Chandra, S.S., M.A., Ketua Bidang Jaringan Minda. Acara ini turut dihadiri oleh para ulama, tokoh masyarakat, perwakilan organisasi kemanusiaan pendukung Palestina, serta pejabat dan tamu undangan lainnya.
Dukungan Indonesia untuk Palestina
Dalam sambutannya, Dr. Ahed Abu Alatta menyampaikan rasa syukur bisa hadir dalam konferensi ini untuk merayakan kemenangan rakyat Palestina dan Gaza. Ia menegaskan bahwa meskipun konflik berkepanjangan terus terjadi, semangat juang rakyat Palestina tidak pernah pudar.
“Setiap hari kita menyaksikan betapa brutalnya serangan Israel terhadap rakyat Palestina. Hingga saat ini, lebih dari 46.000 jiwa menjadi korban, belum termasuk kerugian material yang luar biasa. Namun, kita melihat ketahanan luar biasa dari warga Gaza yang tetap berjuang mempertahankan hak-hak mereka,” ujar Dr. Ahed.
Ia juga menyoroti konsistensi Indonesia dalam mendukung perjuangan Palestina, yang sejalan dengan amanat Pembukaan UUD 1945 bahwa “penjajahan di atas dunia harus dihapuskan.” Sikap ini, menurutnya, telah ditunjukkan oleh pemerintah, parlemen, dan masyarakat Indonesia dalam berbagai forum internasional.
“Sejak 7 Oktober 2023, kita terus menyuarakan dukungan untuk kemerdekaan Palestina, termasuk dalam pertemuan-pertemuan internasional seperti parlemen G20 dan forum multilateral lainnya. Sayangnya, kita masih melihat standar ganda dari negara-negara Barat yang begitu gigih membela Ukraina saat berkonflik dengan Rusia, tetapi abai terhadap penderitaan rakyat Palestina,” tambahnya.
Momentum Bersejarah bagi Palestina
Dr. Ahed juga menyebut tanggal 19 Januari 2025 sebagai momen penting dalam sejarah perjuangan Palestina. Pada tanggal tersebut, dicapai kesepakatan mengenai pencatatan senjata dan pemulihan wilayah yang telah diduduki Israel sejak 1948. Ia menegaskan bahwa Palestina menginginkan pemulihan territorial integrity sesuai batas-batas tahun 1967.
“Kita bersyukur melihat kemajuan dalam proses perdamaian di Gaza. Namun, masih banyak tantangan yang harus dihadapi, termasuk memastikan warga Palestina dapat kembali ke rumah mereka dan membuka koridor kemanusiaan yang hingga kini masih terhambat,” jelasnya.
Peran Indonesia dalam Perjuangan Palestina
Selain dukungan diplomatik, Dr. Ahed juga mengapresiasi berbagai inisiatif masyarakat Indonesia dalam membantu rakyat Palestina. Mulai dari pembangunan Rumah Sakit Indonesia di Gaza pada 2017, pemberian beasiswa bagi pemuda Palestina untuk berkuliah di Indonesia, hingga berbagai bantuan kemanusiaan melalui jalur-jalur resmi.
“Dukungan dari rakyat Indonesia tidak pernah absen. Mereka selalu menyuarakan kemerdekaan Palestina di berbagai forum, baik di PBB, D-8, maupun pertemuan parlemen dunia. Ini menunjukkan konsistensi bahwa kemerdekaan adalah hak segala bangsa, dan penjajahan harus dihapuskan,” katanya.
Pernyataan ini juga sejalan dengan sikap Presiden Prabowo Subianto dan Ketua MPR RI yang menegaskan bahwa Indonesia akan terus mendukung Palestina hingga benar-benar merdeka dan berdaulat.
Peluncuran Buku Taufan Al-Aqsa
Acara ini juga menjadi momentum peluncuran buku Taufan Al-Aqsa karya Ustadz Fahmi Salim. Buku ini mengupas perjuangan rakyat Palestina serta peran Indonesia dalam mendukung kemerdekaan mereka.
Peluncuran buku ditandai dengan pemotongan kue oleh Ustadz Fahmi Salim dan Dr. Ahed Abu Alatta. Setelah itu, dilakukan penyerahan cendera mata kepada para tokoh yang hadir. Acara ditutup dengan sesi bedah buku yang menghadirkan sejumlah pembicara ahli.
Konferensi ini menjadi bukti nyata bahwa perjuangan rakyat Palestina mendapat dukungan luas dari berbagai elemen masyarakat Indonesia. Harapannya, langkah-langkah konkret dapat terus dilakukan untuk mewujudkan kemerdekaan Palestina yang berdaulat dan bebas dari penjajahan.